Kota Cilegon (ANTARA) - Sejumlah pemuda di lingkungan Meluar, Kelurahan Tegal Ratu, Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon, sukses memberdayakan warga masyarakat sekitar. Lewat pengoptimalan lahan dengan mengembangkan pertanian cabai lewat sistem kemitraan.
Di atas lahan seluas 5 hektar, para pemuda yang tergabung dalam kelompok tani Tunas Meluar itu berhasil mengembangkan pertanian cabai melibatkan warga masyarakat sekitar yang terdampak COVID-19. Dengan populasi sepuluh ribu pohon cabai, dengan rata-rata hasil panen 500 kilogram setelah dua setengah bulan masa tanam, dimana masa panen dilakukan selama per tiga hari selama empat bulan.
Yusron Ketua Kelompok Tani Tunas Meluar ditemui di lokasi pertanian, Kamis (27/05) mengaku, semula lahan pertanian di wilayahnya merupakan pertanian dengan komoditas kacang-kacangan, namun sejak pandemi untuk mendongkrak bangkitnya perekonomian warga petani sekitar, dengan merangkul para petani ia bersama Kelompok Tani yang dibinanya mulai mengembangkan pertanian cabai.
"Tadinya kan disini pertanian kacang, tapi saya berinisiatif dan berupaya agar bagaimana caranya masyarakat petani kacang ini bisa menambah nilai perekonomian dari hasil produksi pertanian nya. Dari situ kami mulai mencoba mengembangkan cabai,"katanya.
Usaha nya ini juga mendapat sambutan baik dari pemerintah yang tengah mengadakan program pemulihan ekonomi warga terdampak COVID-19. Dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Cilegon, ia bersama kelompoknya menerima dukungan dan bantuan sarana guna menunjang keberhasilan pertanian warga.
"Iya jadi ternyata ini sejalan dengan pemerintah yang punya program pemulihan ekonomi warga terdampak COVID-19. Kami petani diberikan bantuan ajir, plastik, obat-obatan insektisida, dan pupuk," tambahnya.
Sementara itu, Andi Suhandi salah seorang warga yang juga petani cabai mengaku sangat terbantu dengan pemberdayaan yang dilakukan. Terlebih saat pandemi seperti sekarang ini dirinya mengaku kesulitan dalam mencari tambahan penghasilan.
"Ya saya sebagai warga sangat merasa terbantu, dari penghasilan yang meningkat juga dari sisi kemudahan karena kan masa pandemi ini agak susah ya mau kerja tambahan," ungkapnya.
Diketahui hasil panen cabai yang dalam setiap tiga hari sekali mencapai 500kg ini dijual untuk memenuhi kebutuhan pasar sekitar, dengan harga lima ribu lebih rendah dari harga pasaran.
Pemuda di Meluar sukses optimalkan lahan kembangkan pertanian cabai
Kamis, 27 Mei 2021 10:20 WIB
"Tadinya kan disini pertanian kacang, tapi saya berinisiatif dan berupaya agar bagaimana caranya masyarakat petani kacang ini bisa menambah nilai perekonomian dari hasil produksi pertanian nya. Dari situ kami mulai mencoba mengembangkan cabai,"katany