Tangerang (ANTARA) - Kepolisian Resort Kota (Polresta) Tangerang, Banten, masih mendalami rekaman kamera pengawas atau CCTV untuk mengungkap identitas pelaku perempokan vendor pengisian ATM di halaman sebuan bank di Kecamatan Rajeg yang menggasak uang Rp300 juta.
"Dalam penyelidikan kasus ini kami dibantu Ditreskrimum Polda Banten. Saat diperiksa, CCTV-nya blur. Jadi kita masih dalami," kata Kapolresta Tangerang Kombes Wahyu Sri Bintoro, di Tangerang, Rabu.
Baca juga: Dua orang bersenpi rampok vendor pengisian ATM dan gondol Rp300 juta di Tangerang
Ia menuturkan berdasarkan pemeriksaan dari rekaman Closed Circuit Television (CCTV) yang ada di tempat kejadian perkara (TKP), tampak terlihat ciri-ciri para pelaku perampokan.
Kemudian pihaknya akan melakukan pengembangan guna menangkap para pelaku tersebut.
"Ciri-ciri khusus ada, tapi masih harus dikembangkan. Kami masih harus membutuhkan waktu untuk profiling-nya. CCTV-nya blur dan kami lihat kendaraan yang dipakai itu mini bus tapi masih kita dalami," jelasnya.
Menurut dia, para pelaku perampok terbilang sudah profesional saat melakukan aksinya. Hal itu tampak dari tindakan para pelaku yang cenderung hati-hati dan terencana.
"Memang kondisinya tenang, dilihat dari pelaku menodongkan senjata api ke korban yang jadi korban penembakan. Setelah mendapatkan uang pelaku lari masuk ke dalam mobil dengan tenang juga," kata dia.
Aksi komplotan perampok bersenjata api terjadi di halaman kantor salah satu bank di Kecamatan Rajeg, Kabupaten Tangerang terjadi pada Selasa (30/3) dini hari, saat petugas melakukan pengisian uang pada mesin ATM.
Dalam aksi kejahatan itu, perampok menggondol uang sebesar Rp 300 juta dan satu orang pengawal dari perusahaan vendor pengisian uang ATM terkena tembakan di bagian pahanya.
Polisi dalami identitas pelaku perampokan vendor pengisian ATM
Rabu, 31 Maret 2021 16:38 WIB
Ciri-ciri khusus ada, tapi masih harus dikembangkan. Kami masih harus membutuhkan waktu untuk profiling-nya. CCTV-nya blur dan kami lihat kendaraan yang dipakai itu mini bus tapi masih kita dalami