Jakarta (ANTARA) - Nucleus Farma (PT Natura Nuswantara) kembangkan riset sticophus variegatus sebagai obat antikanker alami yang diproduksi menggunakan biotechnology dengan suhu dan tekanan rendah.
Dalam riset ini Nucleus Farma bekerjasama dengan Pusat Penelitian Kimia LIPI-Puspiptek, akademisi dan praktisi untuk menemukan senyawa aktif sebagai antikanker.
Edward Basilianus selaku CEO Nucleus Farma dalam keterangan tertulis, Sabtu, mengatakan zat aktif alami dari Sticophus variegatus sangat rentan terhadap suhu dan proses kimia, sehingga proses yang dilakukan harus melalui bioteknologi.
"Kami selalu mengedepankan nilai-nilai luhur kearifan lokal, serta turut berkontribusi dalam dunia kesehatan dengan menyediakan obat bahan herbal alami yang aman, berkhasiat dan bermutu," kata Edward.
Tim Nucleus Farma, jelas Edward, selalu memperhatikan kebutuhan kesehatan masyarakat, serta berkolaborasi dengan tim riset universitas dan lembaga riset lainnya untuk selalu mengembangkan inovasi di bidang INAMED (Indonesia Natural Medicine).
Kolaborasi ini mengimplentasikan triple helix, dimana ketiga komponen penting turut terlibat yakni, akademisi, pemerintah serta pelaku usaha. Nucleus Farma mengedepankan hasil kajian riset ilmiah dan berdasarkan hasil uji coba untuk pengembangan produk, biotechnology dan riset menjadi nilai tambah produk Nucleus Farma sehingga khasiatnya dapat dirasakan secara nyata.
Sebelumnya, jelas Edward, perusahaan telah mengembangkan produk berbahan dasar ekstrak Sticophus variegatus dengan nama produk Onogate™ sudah memiliki POM TR193327431 digunakan sebagai pereda nyeri sendi dan nutrisi tulang. Merek Onogate™ terdaftar di AS dengan No 6,209,391 dan diproduksi di fasilitas Nucleus Farma yang telah terdaftar dan diakui oleh FDA. Setelah sukses dengan Onogate™.
Penelitian terhadap Sticophus Variegatus ini acara diskusi yang dihadiri Edward Basilianus, Henryanto Komala selaku Direktur Nucleus Farma, Cipto Kokadir selaku komisaris Nucleus Farma, Prof. Dr. apt. Syamsudin, M.Biomed (Guru Besar Fakultas Farmasi Universitas Pancasila) dan dr. Manuel Hutapea Sp.OG (K) Onk. (dokter ahli kanker dan onkologi) serta dipandu oleh apt. Greesty F. Swandiny, M.Farm.
Dalam penyampaian sambutan oleh Edward Basilianus berkata bahwa “Nucleus Farma selalu mendukung dan aktif dalam pengembangan produk INAMED (Indonesia Natural Medicine), serta terbuka untuk bekerjasama dengan pihak akademisi, pemerintah dan praktisi.
Salah satu upaya agar meningkatkan produk INAMED yang aman, berkhasiat dan bermutu. Oleh karena itu, dengan terjalinnya kerja sama ini diharapkan dapat berlanjut sehingga produk Nucleus Farma dapat berkontribusi lebih kepada masyarakat.
Senada dengan yang disampaikan oleh CEO Nucleus Farma, Henryanto Komala, Direktur Nucleus Farma menyampaikan Nucleus Farma adalah Bio-tech company yang memfokuskan diri menemukan produk-produk inovatif natural, menjadi perusahaan natural pharmaceutical pertama yang mendapatkan FDA registered facility di Indonesia.
"Kita selalu berupaya berinovasi menciptakan terobosan produk melalui hasil riset dan teknologi bekerjasama dengan para peneliti Indonesia yang mengenyam pendidikan post doctoral di Indonesia, Amerika, Jepang dan Jerman. Kami ingin memberikan kabar baik bahwa kita berhasil menemukan suatu senyawa yang dapat menghambat pertumbuhan sel kanker, sebuah kolaborasi riset dengan LIPI Kimia Serpong. Riset ini merupakan riset pendahuluan dan akan ada penelitian yang lebih lanjut ke depannya," ujarnya.
Hasil riset disampaikan oleh Prof Syamsudin (ex Wakil Dekan Fakultas Farmasi Universitas Pancasila) dengan simpulan hasil pengujian menunjukkan ada kandungan senyawa diantaranya alkaloid, flavonoid, steroid dan triterpenoid.
Senyawa tersebut adalah triterpen glikosida yang merupakan senyawa bioaktif menunjukkan aktivitas antikanker atau aktivitas sitotoksik, senyawa tersebut sudah diberikan kode penamaan NAC1 (Nucleus Anticancer-1).
Proses riset masih harus tetap dilakukan, sehingga dapat terbukti keamanan, kemanfaatan, khasiat serta mutunya. Perlu upaya untuk kolaborasi antara akademisi, industri, praktisi juga masyarakat guna mewujudkan obat antikanker alami.
CEO Nucleus Farma menambahkan bahwa ini suatu terobosan yang luar biasa sesuai moto Nucleus Farma yakni membantu menyehatkan bangsa, kami berharap produk-produk Nucleus Farma dapat dimanfaatkan oleh pasien kanker baik untuk penyembuhan maupun pencegahan.
Karena Onogate™ adalah obat berbahan dasar alami, maka aman dikonsumsi setiap hari seperti jelly gamat. Dengan adanya Onogate™, kami berharap bisa menjadi solusi terapi dan pencegahan serta dapat membantu masyarakat Indonesia menjadi pilihan pengobatan alami menggunakan INAMED.
Untuk itu Nucleus Farma akan terus melakukan pengujian ke tahapan proses selanjutnya. Besar harapan kami dapat berkontribusi langsung untuk para pejuang kanker di Indonesia maupun di luar negeri, menggunakan obat berbahan alami dan semoga Nucleus Farma dapat terus mempersembahkan produk-produk natural yang inovatif dan berperan aktif dalam menyehatkan dan menyejahterakan bangsa, terutama untuk segmen longevity dan penyakit degeneratif, tutup Edward.
Nucleus Farma kembangkan obat anti kanker alami
Sabtu, 20 Februari 2021 21:07 WIB
Perusahaan telah mengembangkan produk berbahan dasar ekstrak Sticophus variegatus dengan nama produk Onogateā¢ sudah memiliki POM TR193327431 digunakan sebagai pereda nyeri sendi dan nutrisi tulang