Lebak (ANTARA) - Anggota DPRD Lebak Musa Weliansyah meminta pemerintah menampung gabah atau beras petani ketika di berbagai daerah itu memasuki musim panen raya pada Maret-April 2021
"Kita berharap pemerintah dapat menyelamatkan usaha petani guna meningkatkan kesejahteraan mereka," kata politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kabupaten Lebak, Minggu.
Selama ini, Kabupaten Lebak merupakan daerah lumbung pangan di Provinsi Banten dan mampu menyumbangkan ketersediaan beras nasional.
Para petani setiap musim panen selalu dihantui ketidakpastian, karena khawatir tidak ada yang menampung baik Bulog maupun tengkulak.
Apabila, hasil panen itu tidak ada yang menampung dipastikan para petani akan merugi.
Disamping itu, saat panen raya diperkirakan curah hujan masih tinggi dan berpengaruh terhadap harga gabah atau beras petani.
Dengan demikian, kata dia, pihaknya berharap pemerintah di tengah pandemi COVID-19 dapat menyelamatkan hasil panen petani tersebut.
"Kami mendesak pemerintah segera turun tangan untuk menampung gabah dan beras petani agar usaha mereka tidak merugi, terlebih saat ini biaya produksi cukup tinggi," katanya menjelaskan.
Menurut dia, diprediksikan harga gabah basah akan mengalami penurunan, bahkan anjlok hingga di bawah Rp4.000/kg, padahal Harga Patokan Pemerintah (HPP) untuk gabah basah Rp4.500/kg dan gabah kering Rp5.500/Kg.
Jika harga gabah basah itu dijual di bawah Rp4.000/kg dipastikan petani merugi dan tidak sebanding dengan biaya produksi yang sangat tinggi juga ditambah mahalnya harga pupuk di saat musim tanam.
Selain itu juga persoalan adanya mafia dengan murahnya harga beras lokal di tingkat pengepul atau pengusaha beras lokal yang menjual Rp8.300/kg.
Kepala Perum Bulog Divre Lebak-Pandeglang Meita Novariani mengatakan pihaknya siap menampung dan menyerap gabah atau beras petani guna mendukung swasembada pangan dan peningkatan ekonomi petani di daerah itu.
Perum Bulog sebagai perusahaan milik negara tentu memiliki tanggung jawab untuk mewujudkan swasembada pangan juga peningkatan ekonomi petani.
Pada 2021, kata dia, dilanjutkan program penyerapan gabah atau beras hasil panen petani.
Bahkan, pada tahun lalu pihaknya telah menyerap gabah atau beras petani Lebak-Pandeglang sebanyak 12.000 ton dengan perguliran sekitar Rp95 miliar.
"Kami masih menyerap gabah atau beras petani, namun masih menunggu persetujuan untuk masuk gudang," katanya.
Sementara itu, Ketua Gabungan Kelompok Tani Suka Bungah Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak, Ruhyana menyambut positif pemerintah melalui Perum Bulog kembali menyerap gabah atau beras petani.
Para petani di sini sangat gembira dengan penyerapan beras atau gabah oleh Bulog itu.
"Kami panen Maret mendatang bisa menggulirkan uang miliaran rupiah dari panen seluas 150 hektare dan rata-rata pendapatan ekonomi Rp35 juta/hektare jika ditampung oleh Bulog itu," katanya.
Legislator Lebak minta pemerintah tampung gabah petani
Minggu, 7 Februari 2021 19:30 WIB
Para petani setiap musim panen selalu dihantui ketidakpastian, karena khawatir tidak ada yang menampung baik Bulog maupun tengkulak