Tiga Kecamatan Di Tangerang Rawan Demam Berdarah
Selasa, 8 Februari 2011 14:07 WIB
Tangerang (ANTARABanten) - Tiga wilayah kecamatan di Kota Tangerang, yakni Kecamatan Karawaci, Cipondoh dan Jatiuwung dinyatakan rawan terhadap penyakit demam berdarah dengue, kata pejabat berwenang.
"Kita sudah menetapkan bahwa ada tiga kecamatan yang rawan terhadap demam berdarah, sehingga petugas medis setempat harus selalu siaga dan antisipasi pencegahannya," kata Sekretaris Daerah Pemkot Tangerang, H. Harry Mulya Zein dihubungi di Tangerang, Senin.
Untuk itu, katanya, diharapkan petugas Puskesmas setempat agar sering turun memantau kondisi kesehatan warga.
Pada daerah rawan tersebut, kata dia, banyak terdapat saluran dan air tergenang serta adanya penampungan sampah yang selalu dibiarkan basah sehingga nyamuk berkembangbiak.
Ia mengatakan, meski telah dilakukan upaya antisipasi dengan cara penyemprotan tapi tidak maksimal karena perkembangbiakan nyamuk kadang berada di lokasi air tergenang dan tempat persembunyian pada kolong selokan atau pipa tersembunyi.
Namun begitu, pihaknya sudah menginstruksikan kepada para lurah dan camat untuk mengantispasi berjangkitnya DBD di lokasi rawan tersebut.
Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan Penyakit dan penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Pemkot Tangerang Ati Pramuji Astuti mengatakan, pihaknya memantau secara rutin tiga kecamatan tersebut saat musim hujan agar warga selalu siaga.
Dia menambahkan, alasan pemantauan rutin itu karena sepanjang tahun 2010 bahwa jumlah warga yang terkena DBD yakni sebanyak 812 penderita dan mayoritas berasal dari tiga kecamatan tersebut.
Menurut dia, awal tahun 2011 belum diperoleh tentang jumlah penderita DBD, tapi pihaknya telah menerjunkan sejumlah petugas ke lokasi yang dianggap rawan tersebut.
Sedangkan untuk mengatasinya maka warga diberikan bubuk abate supaya perkembangbiakan nyamuk dapat berkurang setelah ditaburi pada bak mandi atau air yang tergenang sekitar rumah.
Demikian pula petugas juru pemantau jentik (Jumantik) mendatangi rumah penduduk secara berkala dengan tujuan sebagai antisipasi berkembangbiaknya nyamuk.