Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Ikatan Arsitek Lanskap Indonesia ( IALI ), Dian Heri Sofian mengatakan hunian berarsitektur hijau diminati masyarakat di saat pandemi sekarang ini.
Menurut Dian dalam Seminar Online tentang "ARSIEKTUR HIJAU – inspirasi & Adaptasi" di Jakarta, Kamis, kondisi pandemi telah membuat orang berkegiatan dari rumah untuk waktu yang lama.
Kondisi demikian, lanjut Dian, menginspirasi para arsitek dan perencana lingkungan menciptakan kreasi menyesuaikan tata ruang bangunan maupun ruang-ruang terbukanya meliputi lanskap di sekitar bangunan, ruang hijau di perkotaan, lingkungan permukiman dan hunian, serta ruang terbuka publik dalam mendukung rekayasa dan adaptasi perubahan perilaku baru.
Jika Arsitek melakukan adaptasi desain pada karya arsitekturnya untuk memenuhi persyaratan kesehatan di era normal baru, maka para arsitek lanskap harus menangkap peluang perubahan konsep arsitektur yang terdapat di ruang terbuka hijau, sesuai tuntutan pengembangan kualitas lingkungan.
Banyak inspirasi dan informasi bisa digali dari potensi arsitektur lanskap bagi pengembangan aktivitas masyarakat terhadap lingkungan barunya.
Kontribusi para Ahli Lanskap diperlukan menghadapi fenomena hidup bersahabat dengan covid-19, seperti yang diungkap pada Seminar Online tentang ARSIEKTUR HIJAU – inspirasi & Adaptasi.
Seminar yang diselenggarakan melalui kerja sama Majalah ASRINESIA (d/h Majalah ASRI) bersama Kenari Djaja didukung oleh asosiasi profesi Ikatan Arsitek Lanskap Indonesia (IALI ).
Dia juga mengapresiasi seminar tentang peran arsitek lanskap dalam berkontribusi bagi kebutuhan masyarakat dan lingkungannya di era pandemi.
Peran ini sangat penting menjadikan ruang terbuka hijau untuk memberi pengaruh sehat, menambah fungsi aktivitas baru, disamping aspek keindahan sebagai taman.
Potensi Arsitek Lanskap dalam mengolah ruang terbuka hijau bisa menghasilkan karya yang dominan dan memiliki daya tarik timbal balik terhadap lingkungan di sekitarnya, dipaparkan Ir. Nirwono Yoga, MLA, seorang Arsitek Lanskap yang pengamat lingkungan dan banyak memberi masukan penting pada stake holder di perkotaan dan daerah.
Seyogyanya setiap wilayah memiliki kebijakan program penghijauan yang berkontribusi terhadap perencanaan tata ruang wilayah seperti disampaikan dalam topik ‘Strategi Kota Selaras Alam’.
Peserta mendapatkan informasi tentang manfaat Arsitektur Hijau yang ramah terhadap lingkungan sekitar termasuk sosok bangunan berjudul Beyond Green Architecture dari praktisi arsitektur, Dr Budi Faisal, MLA. MAUD, IAI, Ketua Program Magister Arsitektur Lanskap ITB.
Bagaimana adaptasi arsitektur lanskap terhadap arsitektur di sekitarnya yang meningkatkan sistem nilai keruangan sebagai sebuah konsepsi perwujudan rancangan arsitektur yang terbuka, komunikatif, ramah lingkungan dan sehat. Tidak lengkap rasanya membicarakan arsitektur lanskap dan penataan taman pada lingkungan bangunan dan sekitarnya tanpa menyentuh material lansekap dan vegetasinya yang memiliki kekayaan karakteristik.
Beberapa contoh karya desain taman yang memiliki pertimbangan konsep fungsi ekologis dan estetika disampaikan dalam topic ‘Vegetasi memeluk massa bangunan’ dengan pengalaman karya dari Ahli pertamanan, Heri Gonku.
Kehadiran Arsitek Lanskap dan Ahli Pertamanan harus terasa manfaatnya bagi masyarakat dan peserta seminar yang terdiri dari kalangan pemerhati arsitek bangunan, arsitektur lanskap, ahli perancangan kota, dan pengembang kawasan.
Acara ini berlangsung seru dan menarik dipandu secara santai dan terarah oleh Ir. Quintarina Uniaty, MSA, Arsitek Lanskap dari Univesitas Trisakti.
Membahas masalah Arsitektur Lansekap adalah hal baru bagi Kenari Djaja, seperti yang dikatakan oleh Hendry Sjarifudin – Direktur PT Kenari Djaja Prima dalam sambutannya. Akan tetapi ia tetap mendukung seminar ini yang erat kaitannya dengan dunia arsitektur bangunan dan gedung yang menjadi kebutuhan hidup manusia termasuk di Indonesia.
Berbeda dengan Sri Murdiningsih – CEO Majalah Asrinesia, yang sejak awal lahirnya sudah mengusung pentingnya kehadiran arsitektur lansekap dalam kehidupan manusia dan lingkungan yang semakin modern.
"Karena peran Arsitek Lansekap sangat dibutuhkan dalam membangun Indonesia yang ramah dengan alamnya sebagai tujuan wisatawan dunia," ujar Sri.
Hunian berarsitektur hijau diminati saat pandemi
Kamis, 17 Desember 2020 20:07 WIB

Salah satu desa peduli lingkungan (lanskap) di kawasan gambut di Kalimantan Barat (Antara/HO-BRG)
Banyak inspirasi dan informasi bisa digali dari potensi arsitektur lanskap bagi pengembangan aktivitas masyarakat terhadap lingkungan barunya.