Tangerang (ANTARABanten) - Ratusan kepala keluarga warga Perumahan Bukit Gading Cisoka, Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangerang, Banten, mengalami krisis air bersih akibat air tanah sulit diperoleh dan tidak layak untuk keperluan minum.
"Kami saat ini kesulitan air bersih meski sudah membuat sumur bor dengan kedalaman 30 meter," kata Maryono (37) warga Perumahan Bukit Gading Cisoka, Tangerang, Senin.
Dia mengatakan, upaya lain untuk mendapatkan air bersih dengan cara mengebor lebih dalam mencapai 50 hingga 70 meter, tapi air yang diperoleh bila untuk diminum rasanya tidak enak.
Untuk mengatasi kebutuhan air bersih demi keperluan minum dan memasak itu, maka warga terpaksa membeli dari penjual dengan harga relatif mahal.
Walau begitu, hampir tiap hari penduduk mengeluarkan uang mencapai Rp12.000 hingga Rp17.000 hanya untuk membeli air bersih.
Bahkan warga sudah beberapa kali mengusulkan kepada pihak pengembang agar menyediakan hidran air bersih dan membuat sumur bor dengan kedalaman maksimal, tapi tidak juga ditanggapi.
Pendapat senada juga diutarakan warga Perumahan Bukit Gading lainnya, Ny. Masniar (32), Ny. Sarifah (29) dan Basri (42) serta Ny. Tuti (26).
Namun warga berharap agar Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Kerta Raharja dapat menyalurkan air bersih ke rumah penduduk.
Warga juga mengharapkan supaya pengelola PDAM setempat menyalurkan air bersih secara rutin dengan cara menjual mengunakan truk tangki ke kompleks perumahan tersebut.
Sementara itu, Bupati Tangerang, H. Ismet Iskandar dihubungi mengatakan selama ini belum ada permintaan warga atau laporan kepala desa tentang warga Perumahan Bukit Gading yang mengalami krisis air bersih.
Meski demikian, katanya, pihaknya akan melakukan pemantauan terhadap kondisi krisis air bersih di Cisoka dan berupaya untuk mengatasinya.
Menurut dia, bahwa pada prinsipnya, pengembang atau sejumlah warga mengajukan permintaan berlangganan air bersih kepada manajemen PDAM sehingga dibangun instalasi air di kawasan tersebut.
Warga Perumahan Bukit Gading Cisoka Krisis Air
Senin, 22 November 2010 14:48 WIB