Mahasiswa Demo Dinas Perdagangan Desak Penarikan Elpiji
Serang, (ANTARABanten) - Puluhan mahasiswa berunjukrasa di Kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Banten di Serang, Selasa, mendesak dinas perdagangan dan Pertamina mempercepat penarikan tabung gas elpiji 3 kg yang tidak berlabel SNI.
Aksi yang dilakukan puluhan mahasiswa dari Komunitas Soedirman 30 tersebut dilakukan didepan kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Banten Jalan Raya Jakarta-Serang Kota Serang.
Dalam aksi tersebut mereka membawa tabung gas elpiji 3 kg untuk diserahkan kepada kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Banten Hudaya.
"Kami meminta dinas perdagangan tanggap dengan berbagai kejadian ledakan gas elpiji 3 kg akhir -akhir ini. Sehingga, peristiwa yang sama tidak terjadi di Banten," kata kordinator pengunjuk rasa Asep Saeful Rahmat,
Dalam tuntutannya, mereka meminta dinas perdagangan segera berkoordinasi dengan pihak terkait seperti Hiswana Migas dan PT Pertamina, supaya secepatnya melakukan penarikan tabung gas isi 3 kg yang tidak berlabel SNI.
Sebab, kata Asep, diduga tabung gas tersebut menjadi salah satu penyebab banyaknya kejadian ledakan gas yang akhir-akhir ini di berbagai daerah, yang menyebabkan korban meninggal maupun cacat.
Selain itu, para pengunjukrasa juga meminta dinas perindustrian dan perdagangan agar gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk menggunakan tabung gas dan komponen kompor gas yang berlabel SNI, demi keamanan dan keselamatan.
"Penggunaan tabung elpiji adalah program pemerintah, tetapi jangan sampai rakyat malah menjadi korban," kata Asep.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Banten Hudaya mengatakan, pihaknya sudah melakukan pengawasan terhadap peredaran dan penggunaan produk tabung yang tidak berlabel SNI tersebut, sedangkan penarikan tabung gas elpiji 3 kg yang tidak berlabel SNI merupakan kewenangan PT Pertamina.
Meskipun demikian, ia mengaku sudah berkoordinasi dengan PT Pertamina, yang berjanji akan melakukan penarikan tabung tidak berlabel SNI tersebut saat dilakukan isi ulang di seluruh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Energi (SPBE) di Banten, yang berjumlah 21 unit SPBE.
"Pertamina sudah menyediakan sedikitnya 3.000 tabung berlabel SNI untuk penggantian di wilayah Banten. Secara bertahap, diharapkan selesai pada 2010 ini," kata Hudaya saat menemui para pengunjuk rasa.
Selain itu pihaknya juga melakukan sosialisasi kepada warga agar menjaga kewaspadaan terhadap penggunaan kompor gas tersebut serta penggunaan komponen kompor gas yang belabel Standar Nasional Indonesia (SNI).
Mahasiswa Demo Dinas Perdagangan Desak Penarikan Elpiji
Selasa, 20 Juli 2010 14:33 WIB