"Kami berharap warga yang memperoleh pelatihan desain grafis dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat," kata Penangungajwab Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Cadre Ability Informatika, Hambali di Lebak, Kamis.
Mereka warga mengikuti pelatihan desain grafis selama 150 jam dengan 50 kali pertemuan dengan pembelajaran sekitar 30 persen teori dan 70 persen praktek.
Pembelajaran lebih banyak praktek dibandingkan teori karena mereka dituntut memiliki kecakapan dan ketrampilan (life skill) khususnya desain grafis.
Saat ini, kata dia, tenaga desain grafis sangat dibutuhkan para pelaku usaha sehubungan menggeliatnya perekonomian masyarakat.
Selama mengikuti pelatihan tentu mereka dipandu oleh instuktur yang memiliki kompetensi dibidang desain grafis.
"Kami minta setelah lulus dari sini bisa hidup mandiri dan mampu mengembangkan wirausaha di mansyarakat," katanya menjelaskan.
Menurut dia, pihaknya juga nantinya akan melakukan pemantauan bagi warga yang mengikuti pelatihan, karena mereka juga diberikan bantuan alat-alat desain grafis.
Mereka diharapkan mampu memproduksi kerajinan aneka souvenir dan desain kemasan,sehingga bisa diterapkan secara mandiri.
Sebab, usaha souvenir dan kemasan tentu memiliki nilai jual tinggi di pasaran,katanya.
Ia mengatakan, warga yang mengikuti pelatihan desain grafis nantinya diterjun ke lapangan untuk menjalin kerja sama dengan lembaga usaha, seperti koperasi, instansi pemerintah dan BUMN.
Dalam kerja sama itu, kata dia, mereka bisa mendesain kemasan produk juga souvenir dengan sistem jasa.
"Kami optimistis para peserta itu dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru juga dapat mengantisipasi urbanisasi," ujarnya menjelaskan.
Sementara itu, Upi, seorang peserta warga Warunggunung Kabupaten Lebak mengatakan dirinya merasa senang bisa mengikuti pelatihan desain grafis yang diselenggarakan oleh Kemendikbud dengan kerja sama LKP Cadre Ability Informatika.
"Kami setelah mengikuti pelatihan ini akan membuka usaha desain grafis," katanya.