"Kami menerima laporan dari Perum Bulog dan pasar tradisional di daerah ini persedian bahan pokok melimpah," kata Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lebak Agus Reza di Lebak, Rabu.
Pemerintah daerah hingga kini terus mengoptimalkan pemantauan di lapangan, meski persedian sembako dipastikan aman dan mencukupi hingga enam bulan ke depan.
Saat ini, persedian beras cadangan pemerintah yang ada di Perum Bulog Divre Lebak-Pandeglang sebanyak 3.000 ton.
Selain itu juga pasokan bahan pokok ke seluruh pasar tradisional berjalan lancar, seperti terigu, minyak goreng, sayuran, daging, gula dan lainnya.
Bahkan, harga komoditas bahan pokok tersebut hingga kini relatif stabil dan tidak ada lonjakan kenaikkan.
Berdasarkan data harga komoditas bahan pokok di seluruh pasar tradisional yang ada harga beras medium kelas I dijual Rp9.500/Kg, beras kelas II Rp8.500/Kg dan beras kelas III Rp.000/Kg.
Harga daging unggas Rp25.000/Kg, daging sapi Rp110.000/Kg, telur Rp19.000/Kg, terigu Rp8.000/Kg dan gula putih Ro12.500/Kg.
"Kami melihat harga bahan pokok itu relatif stabil,sehingga tidak perlu dilakukan operasi pasar (OP)," katanya menjelaskan.
Sementara itu, H Baden (60) seorang pedagang beras di Pasar Tradisional Rangkasbitung mengaku dirinya mengeluhkan omzet pendapatan menurun hingga 50 persen sehubungan diberbagai daerah memasuki musim panen.
Saat ini, kata dia, stok beras yang ada melimpah ditengah pandemi COVID-19 tersebut, bahkan mereka pedagang tidak mendatangkan beras dari Jawa Barat maupun Jawa Tengah.
"Kami menampung beras lokal dari petani hingga 15 ton dan mencukupi hingga satu bulan ke depan," katanya menjelaskan.