Lebak (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Lebak, Banten menyatakan, persediaan beras di wilayah tersebut mengalami surplus di tengah pandemi COVID-19 sehingga dijamin tidak menimbulkan kerawanan pangan hingga 2021.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lebak Abdul Rohim di Lebak, Selasa mengatakan, ketersediaan beras di Lebak terdiri dari hasil panen Januari - Mei 2020 mencapai 285.200 ton setara beras, Cadangan Beras Pemerintah (CBP) sebanyak 100 ton dan Cadangan Beras Pemerintah Daerah (CBPD) 51 ton.
Selain itu juga persediaan pangan yang ada di masyarakat melalui program sembako yang digulirkan pemerintah untuk Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dan 20 ribu unit rumah pangan atau "Leuit".
Apabila, rata-rata Leuit itu terdapat gabah kering giling (GKG) sebanyak 2 ton maka total menjadi 40 ribu ton beras.
Pemerintah daerah juga menjalin kerja sama dengan sembilan kelompok Toko Tani Indonesia (TTI) dan mampu memproduksi 50 ribu ton.
"Kami yakin persediaan beras yang ada itu dipastikan aman hingga tahun depan dengan penduduk 1,2 juta jiwa serta konsumsi rata-rata 113 kilogram per kapita/tahun atau 143.000 ton/tahun," katanya.
Ketua Kelompok Tani Suka Bungah Desa Tambakbaya Kecamatan Cibadak Kabupaten Lebak mengatakan pihaknya saat ini bisa memasok beras ke sejumlah pasar tradisional sekitar 50 ribu ton per bulan.
Saat ini, produksi pangan cukup luar biasa karena hasil panen Januari sampai Mei 2020 tidak terserang hama penyakit tanaman.
"Kami optimistis di tengah pandemi COVID-19 produksi dan produktivitas pangan terus digenjot dengan gerakan percepatan tanam," katanya.
Di tengah pandemi COVID-19, persediaan beras di Lebak surplus
Selasa, 21 Juli 2020 16:21 WIB
Selain itu juga persediaan pangan yang ada di masyarakat melalui program sembako yang digulirkan pemerintah untuk Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dan 20 ribu unit rumah pangan atau "Leuit"