Pemerintah Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, mulai mendata warga yang berhak memperoleh Kartu Prakerja, kata Kepala Dinas Tenaga Kerja Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (Dinnakerkop UKM) Kabupaten Banyumas Joko Wiyono.

"Pendataan sudah dimulai secara online. Yang bersangkutan bisa mengakses laman Kemnaker (Kementerian Ketenagakerjaan) dengan alamat www.prakerja.go.id," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Selasa.

Menurut dia, warga yang menjadi korban pemutusan hubungan kerja (PHK) maupun dirumahkan oleh perusahaannya akibat  pandemi COVID-19 juga boleh mengajukan Kartu Prakerja karena aksesnya pribadi.

Ia mengatakan berdasarkan data per 13 April 2020, di Kabupaten Banyumas terdapat 18.657 orang penganggur.

Selain itu, terdapat 46 orang korban PHK dari lima perusahaan, 3.196 pekerja yang dirumahkan dari 111 perusahaan, 22 orang buruh harian, dan 443 pekerja migran Indonesia (PMI) purna.

"Meskipun yang menentukan jumlah penerima Kartu Prakerja di setiap daerah itu adalah pemerintah pusat, kami berharap banyak warga Banyumas yang memperoleh kartu tersebut," katanya.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mempersilakan puluhan ribu buruh yang terkena PHK akibat pandemi COVID-19 mendaftar Kartu Prakerja yang merupakan salah satu program pemerintah.

"Bagi teman-teman buruh yang terdampak, di-PHK atau dirumahkan, silakan mendaftar Kartu Prakerja di dinas tenaga kerja kabupaten/kota atau provinsi," kata Ganjar Pranowo di Semarang, Selasa (7/4) malam.

Menurut dia, semua buruh atau masyarakat yang belum bekerja juga bisa memanfaatkan program ini dengan syarat, antara lain warga negara Indonesia, berusia minimal 18 tahun, dan tidak sedang mengikuti pendidikan formal.

"Saya minta teman-teman segera mendaftar. Dari kuota Kartu Prakerja Jateng sejumlah 421.705 orang hingga saat ini baru ada 19.000 orang yang mendaftar atau belum ada 5 persennya. Jadi, peluang masih terbuka lebar," katanya menjelaskan.

Dengan memiliki Kartu Prakerja, lanjut dia, para buruh yang terkena PHK akan mendapat sejumlah fasilitas pelatihan selama 4 bulan. Selama itu pemegang kartu akan mendapat fasilitas senilai Rp3.550.000.

"Perinciannya adalah Rp1 juta untuk anggaran pelatihan, Rp2,4 juta untuk uang saku, dan Rp150 ribu untuk uang survei. Jadi, jangan berkecil hati, silakan segera mendaftar. Tetap jaga kesehatan dan jangan lupa pakai masker," ujarnya.

Pada Program Kartu Prakerja, Provinsi Jawa Tengah mendapat kuota 421.705 dengan total anggaran Rp1,49 triliun.

Pewarta: Sumarwoto

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020