Manajemen Persita Tangerang meminta kejelasan PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (PT. LIB) soal jadwal kompetisi seiring dengan ditundanya Liga 1 akibat pandemi virus corona penyebab COVID-19.
Seperti yang tercantum dalam keputusan PSSI, jika status keadaan darurat penyebaran COVID-19 tidak diperpanjang lebih dari 29 Mei, maka kompetisi akan dilanjutkan per tanggal 1 Juli. Persita pun berharap ada kejelasan soal jadwal ini.
"Terkait itu, kalau memang nantinya kompetisi berjalan mulai 1 Juli lagi, kami berharap PSSI atau PT. LIB sudah menyiapkan jadwal yang fix. Karena ini akan mempengaruhi durasi kompetisi," ujar manajer Persita I Nyoman Suryanthara dalam siaran tertulis yang diterima wartawan di Jakarta, Sabtu.
Menurut dia, durasi kompetisi yang panjang mempengaruhi finansial klub seperti untuk pembayaran gaji pemain dan masa kontrak. Apalagi rata-rata klub mengontak mereka dengan durasi satu tahun.
Maka dari itu, manajemen Persita juga meminta PSSI dan PT. LIB untuk menegaskan kembali perihal aturan pembayaran gaji pemain dari bulan Maret hingga Juni mendatang.
"Karena kan pada umumnya mereka menandatangani kontrak per musim atau per tahun. Jadi ini pasti akan berpengaruh pada kondisi kontrak mereka. Ini yang kami minta untuk ditegaskan kembali," kata dia.
Persita sendiri sudah menghentikan program latihan sejak usai pertandingan pekan ketiga melawan tuan rumah Persikabo, Minggu, 15 Maret yang lalu.
Selama masa libur ini, tim pelatih Persita telah mendistribusikan program latihan kepada seluruh pemain agar bisa melakukan latihan mandiri di tempat masing masing.
Selama masa latihan mandiri ini, setiap hari pemain wajib mengirimkan laporan latihan dalam bentuk video yang dikumpulkan setiap hari sebagai bahan evaluasi para pelatih.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020
Seperti yang tercantum dalam keputusan PSSI, jika status keadaan darurat penyebaran COVID-19 tidak diperpanjang lebih dari 29 Mei, maka kompetisi akan dilanjutkan per tanggal 1 Juli. Persita pun berharap ada kejelasan soal jadwal ini.
"Terkait itu, kalau memang nantinya kompetisi berjalan mulai 1 Juli lagi, kami berharap PSSI atau PT. LIB sudah menyiapkan jadwal yang fix. Karena ini akan mempengaruhi durasi kompetisi," ujar manajer Persita I Nyoman Suryanthara dalam siaran tertulis yang diterima wartawan di Jakarta, Sabtu.
Menurut dia, durasi kompetisi yang panjang mempengaruhi finansial klub seperti untuk pembayaran gaji pemain dan masa kontrak. Apalagi rata-rata klub mengontak mereka dengan durasi satu tahun.
Maka dari itu, manajemen Persita juga meminta PSSI dan PT. LIB untuk menegaskan kembali perihal aturan pembayaran gaji pemain dari bulan Maret hingga Juni mendatang.
"Karena kan pada umumnya mereka menandatangani kontrak per musim atau per tahun. Jadi ini pasti akan berpengaruh pada kondisi kontrak mereka. Ini yang kami minta untuk ditegaskan kembali," kata dia.
Persita sendiri sudah menghentikan program latihan sejak usai pertandingan pekan ketiga melawan tuan rumah Persikabo, Minggu, 15 Maret yang lalu.
Selama masa libur ini, tim pelatih Persita telah mendistribusikan program latihan kepada seluruh pemain agar bisa melakukan latihan mandiri di tempat masing masing.
Selama masa latihan mandiri ini, setiap hari pemain wajib mengirimkan laporan latihan dalam bentuk video yang dikumpulkan setiap hari sebagai bahan evaluasi para pelatih.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020