Wakil Menteri Pertanian, Alam, dan Kualitas Pangan Belanda, Jaan Kees Goet menilai produksi benih sayuran PT East West Seed Indonesia (Ewindo) memiliki kualitas tinggi untuk mendukung pendapatan petani Indonesia.

"Pemerintah Belanda melalui Ewindo siap untuk memberikan dukungan bagi pengembangan pertanian sayuran di Indonesia," kata Jaan Kees Goet saat berkunjung ke site Ewindo di Purwakarta Jawa Barat, Kamis.

Turut hadir dalam kegiatan itu Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian Prihasto Setyanto, Managing Director PT Ewindo Glenn Pardede beserta jajaran manajemen lainnya.

Jaan mengatakan kualitas benih merupakan bagian paling penting dalam pengembangan pertanian, hal serupa juga dijalankan pemerintah Belanda yang memiliki sektor hortikultura terkuat saat ini.

"Kami siap untuk membangun jaringan kerja sama untuk pengembangan hortikultura dengan pemerintah Indonesia sebagai upaya memperkuat ketahanan pangan," tegas Jaan.

Kunjungan Wakil Menteri Pertanian, Alam, dan Kualitas Pangan Belanda ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan selama kunjungan Raja Willem Alexander dan Ratu Maxima dari Kerajaan Belanda ke Indonesia beserta 130 delegasi untuk mempererat hubungan kerja sama antara kedua negera di bidang ekonomi termasuk pertanian.

Jaan lebih jauh menyampaikan apresiasinya kepada Ewindo yang telah memberikan kontribusi memajukan sektor horitukultura di Indonesia melalui penyediaan benih berkualitas.

"Keberhasilan produksi hortikultura sangat ditentukan oleh penggunaan benih varietas unggul. Oleh karena itu ketersediaan benih unggul secara berkelanjutan sangat penting perannya dalam memajukan sektor pertanian suatu negera," ujar Jaan.

Terkait kunjungan itu, Glenn mengatakan, Ewindo sangat bangga untuk kedua kalinya menerima kunjungan dari pejabat tinggi pemerintahan Belanda.

"Ini merupakan bentuk apresiasi dan dukungan atas upaya yang dilakukan oleh sektor swasta untuk turut memajukan industri hortikultura nasional khususnya di bidang perbenihan," ujar Glenn.

Glenn mengatakan tahun 2013 Menteri Pertanian Belanda saat itu Sharon Djiksma pernah juga hadir berkunjung ke Ewindo sebagai bentuk perhatian dalam upaya mengembangkan hortikultura di Indonesia.

Ewindo dalam tiga tahun terakhir fokus dalam mengembangkan pendidikan vokasi berbasis pertanian dengan memberikan pelatihan budidaya hortikultura berkerja sama dengan beberapa SMK baik negeri maupun swasta dengan melibatkan ratusan siswa tersebar di Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Subang.

Glenn juga melaporkan Ewindo saat ini telah memproduksi 150 varietas unggul sayuran tropis lokal seperti tomat, cabai, timun, kacang panjang, terong, kangkung, caisim, melon, dan semangka.

"Untuk menghasilkan beragam benih unggul sayuran, Ewindo telah bekerja sama dengan petani produksi yang tersebar di Jawa Barat, Jawa Timur, dan Lampung. Kami juga sudah membina lebih dari 7 juta petani komersial di seluruh Indonesia," kata Glenn.

Berdasarkan pengalaman, petani sayuran yang menjadi mitra memperoleh hasil lebih dari Rp20 juta per bulan untuk luasan satu hektare budidaya jenis oyong, terong, dan mentimun.

Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian Prihasto Setyanto pada kesempatan itu mengatakan harapannya ke depan akan ada transfer pengalaman dari Pemerintah Belanda untuk pengembangan hortikultura di Indonesia.

Prihasto mengatakan Indonesia masih membutuhkan lebih banyak lagi petani hortikultura tidak hanya terpaku di Jawa tetapi juga di pulau-pulau lainnya di Indonesia untuk menekan biaya transportasi ke sentra penjualan.

Termasuk dalam hal ini di Kalimantan Timur mengingat sebentar lagi ibu kota negara akan pindah di provinsi tersebut tentunya menuntut ketersediaan hortikultura yang juga besar.

"Saya harap sudah ada pengembangan dalam waktu dekat ini," kata Prihasto.
 

Pewarta: Ganet Dirgantoro

Editor : Ridwan Chaidir


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020