Ciputra Group tengah membangun resor "Ciputra Beach Resort" di Kabupaten Tabanan Bali sebagai bentuk dukungan pengembangan pariwisata pemerintah setempat.
Andreas Raditya, General Manager Marketing Ciputra Group mengatakan Ciputra Beach Resort lahir dari kebutuhan pasar yang selaras dengan kearifan lokal Pulau Dewata. Masyarakat Bali sangat memegang teguh adat istiadat dan nilai-bilai tradisi yang turun temurun antar generasi atau yang disebut "Ajeg Bali".
"Walaupun pariwisata di Bali terus meningkat namun tidak semua lokasi potensial untuk investasi properti. Menurut dia, dalam memilih properti untuk investasi harus memperhatikan faktor lokasi yang memiliki potensi terus tumbuh," kata Raditya dalam keterangan pers, Minggu, menjelaskan resor yang tengah dikembangkannya.
Seperti pada perayaan Nyepi yang tahun ini jatuh pada tanggal 25 Maret mendatang merupakan bagian dari “Ajeg Bali”. Hari raya ini menjadi daya tarik wisatawan lokal dan dunia untuk turut menikmatinya. Dimana tujuan Hari Raya Nyepi adalah terciptanya suasana sepi dari hiruk pikuk kehidupan dan juga menjauhi hawa nafsu yang bertujuan mensucikan alam semesta dan juga manusia itu sendiri.
Menurut Raditya, biasanya wisatawan larut dalam kegiatan ini, mereka mencari ruang relaksasi dan menjauhi aktivitas dunia. "Lokasi Ciputra Beach Resort yang natural dan hening sangat cocok untuk menjadi ruang relaksasi," katanya.
Ia menambahkan, hal ini sangat menarik dari sisi investasi, karena tidak bisa membangun gedung tinggi dan ketersediaan tanah di Bali semakin lama kian terbatas, sedangkan demand tetap tinggi.
"Sehingga nilai tanah akan sangat tinggi, dan Bali sebagai tujuan wisata dunia karena keindahan alam dan budayanya tentunya ini sangat baik. Maka untuk produk properti berkonsep vila, resort dan lainnya nilai investasi sewanya sangat menjanjikan," tegas Raditya.
Progres
Sejak awal tahun Ciputra Beach Resort telah melakukan proses serah terima kunci unit di klaster Sadana. Proses ini sesuai dengan jadwal untuk memenuhi janji kepada konsumen. Selain itu sejak awal tahun juga dibangun fasilitas-fasilitas pendukung berupa klub olah raga.
Terkait strategi penjualan yang ditawarkan Ciputra Beach Resort pada tahun ini, Raditya menjelaskan bahwa proyek yang terletak di Kabupaten Tabanan ini masih akan tetap fokus pada dua klaster sebelumnya yaitu Nivata dan Sadana.
Kedua proyek ini memiliki karakter yang berbeda dengan tipe yang berbeda juga. Nivata lebih didominasi oleh penjualan tanah kavling dengan harga Rp2,6 miliaran, sedangkan Sadana sebagian besar berupa hunian bergaya resort dengan harga Rp1,7 miliaran.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020
Andreas Raditya, General Manager Marketing Ciputra Group mengatakan Ciputra Beach Resort lahir dari kebutuhan pasar yang selaras dengan kearifan lokal Pulau Dewata. Masyarakat Bali sangat memegang teguh adat istiadat dan nilai-bilai tradisi yang turun temurun antar generasi atau yang disebut "Ajeg Bali".
"Walaupun pariwisata di Bali terus meningkat namun tidak semua lokasi potensial untuk investasi properti. Menurut dia, dalam memilih properti untuk investasi harus memperhatikan faktor lokasi yang memiliki potensi terus tumbuh," kata Raditya dalam keterangan pers, Minggu, menjelaskan resor yang tengah dikembangkannya.
Seperti pada perayaan Nyepi yang tahun ini jatuh pada tanggal 25 Maret mendatang merupakan bagian dari “Ajeg Bali”. Hari raya ini menjadi daya tarik wisatawan lokal dan dunia untuk turut menikmatinya. Dimana tujuan Hari Raya Nyepi adalah terciptanya suasana sepi dari hiruk pikuk kehidupan dan juga menjauhi hawa nafsu yang bertujuan mensucikan alam semesta dan juga manusia itu sendiri.
Menurut Raditya, biasanya wisatawan larut dalam kegiatan ini, mereka mencari ruang relaksasi dan menjauhi aktivitas dunia. "Lokasi Ciputra Beach Resort yang natural dan hening sangat cocok untuk menjadi ruang relaksasi," katanya.
Ia menambahkan, hal ini sangat menarik dari sisi investasi, karena tidak bisa membangun gedung tinggi dan ketersediaan tanah di Bali semakin lama kian terbatas, sedangkan demand tetap tinggi.
"Sehingga nilai tanah akan sangat tinggi, dan Bali sebagai tujuan wisata dunia karena keindahan alam dan budayanya tentunya ini sangat baik. Maka untuk produk properti berkonsep vila, resort dan lainnya nilai investasi sewanya sangat menjanjikan," tegas Raditya.
Progres
Sejak awal tahun Ciputra Beach Resort telah melakukan proses serah terima kunci unit di klaster Sadana. Proses ini sesuai dengan jadwal untuk memenuhi janji kepada konsumen. Selain itu sejak awal tahun juga dibangun fasilitas-fasilitas pendukung berupa klub olah raga.
Terkait strategi penjualan yang ditawarkan Ciputra Beach Resort pada tahun ini, Raditya menjelaskan bahwa proyek yang terletak di Kabupaten Tabanan ini masih akan tetap fokus pada dua klaster sebelumnya yaitu Nivata dan Sadana.
Kedua proyek ini memiliki karakter yang berbeda dengan tipe yang berbeda juga. Nivata lebih didominasi oleh penjualan tanah kavling dengan harga Rp2,6 miliaran, sedangkan Sadana sebagian besar berupa hunian bergaya resort dengan harga Rp1,7 miliaran.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020