Tim pencarian dan pertolongan SAR gabungan Mataram mengevakuasi sesosok mayat yang ditemukan terdampar di Pantai Tanjung Pasir, Kecamatan Poto Tano, Kabupaten Sumbawa Barat, Rabu sekitar pukul 15.40 WITA.
Mayat yang ditemukan tersebut merupakan seorang nelayan atas nama Burhanudin (50), warga RT 01 RW 07, Seteluk Atas, yang dikabarkan hilang sejak Senin (24/2).
"Tim SAR gabungan langsung mengevakuasi korban dan membawanya ke Puskesmas Seteluk," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Mataram, Nanang Sigit PH, di Mataram, Rabu.
Personel Kantor SAR Mataram yang bertugas di Pos SAR Sumbawa melakukan upaya pencarian sejak korban dilaporkan hilang. Upaya pencarian dilakukan menggunakan peralatan air.
Proses pencarian juga melibatkan unsur TNI-Polri, anggota Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sumbawa Barat, anggota Taruna Siaga Bencana, dan warga setempat.
"Setelah dilakukan upaya pencarian selama tiga hari, korban berhasil ditemukan dalam keadaan meninggal dunia dengan jarak sekitar 2 nautical mile arah utara dari lokasi kejadian," ujar Nanang.
Informasi yang diterima Kantor Pencarian dan Pertolongan Mataram, Burhanudin berangkat melaut untuk memancing ikan pada Senin (22/2), sekitar pukul 02.00 WITA.
Korban yang biasanya mencari ikan di perairan Gili Belang, menyandarkan sampannya di pantai Sepakek, Desa Senayan, Kecamatan Poto Tano.
Kemudian korban dinyatakan hilang oleh keluarganya karena belum kembali melaut hingga pukul 19.30 WITA. Keluarga korban hanya menemukan dayung dan senter dalam kondisi menyala terapung di pantai Sepakek.
Berselang sehari (Selasa, 25/2), sampan milik korban berhasil ditemukan di tengah laut oleh Ayub, warga Dusun Tengah, Desa Tanjung Luar, Kabupaten Lombok Timur, sekitar pukul 06.00. Sampan tersebut kemudian dibawa ke Desa Tanjung Luar.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020
Mayat yang ditemukan tersebut merupakan seorang nelayan atas nama Burhanudin (50), warga RT 01 RW 07, Seteluk Atas, yang dikabarkan hilang sejak Senin (24/2).
"Tim SAR gabungan langsung mengevakuasi korban dan membawanya ke Puskesmas Seteluk," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Mataram, Nanang Sigit PH, di Mataram, Rabu.
Personel Kantor SAR Mataram yang bertugas di Pos SAR Sumbawa melakukan upaya pencarian sejak korban dilaporkan hilang. Upaya pencarian dilakukan menggunakan peralatan air.
Proses pencarian juga melibatkan unsur TNI-Polri, anggota Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sumbawa Barat, anggota Taruna Siaga Bencana, dan warga setempat.
"Setelah dilakukan upaya pencarian selama tiga hari, korban berhasil ditemukan dalam keadaan meninggal dunia dengan jarak sekitar 2 nautical mile arah utara dari lokasi kejadian," ujar Nanang.
Informasi yang diterima Kantor Pencarian dan Pertolongan Mataram, Burhanudin berangkat melaut untuk memancing ikan pada Senin (22/2), sekitar pukul 02.00 WITA.
Korban yang biasanya mencari ikan di perairan Gili Belang, menyandarkan sampannya di pantai Sepakek, Desa Senayan, Kecamatan Poto Tano.
Kemudian korban dinyatakan hilang oleh keluarganya karena belum kembali melaut hingga pukul 19.30 WITA. Keluarga korban hanya menemukan dayung dan senter dalam kondisi menyala terapung di pantai Sepakek.
Berselang sehari (Selasa, 25/2), sampan milik korban berhasil ditemukan di tengah laut oleh Ayub, warga Dusun Tengah, Desa Tanjung Luar, Kabupaten Lombok Timur, sekitar pukul 06.00. Sampan tersebut kemudian dibawa ke Desa Tanjung Luar.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020