PT. Permodalan Nasional Madani (Persero) Cabang Tangerang atau yang lebih dikenal dengan PNM Tangerang menggandeng Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan untuk mensosialisasikan pentingnya perencanaan keuangan yang matang untuk kelangsungan usaha bagi para Nasabah PNM. 

Sosialisasi itu disampaikan oleh Tim BPJS Ketenagakerjaan Cabang Perintis Cengkareng, yang dipimpin oleh Hasan Basri. 

Dalam pemaparan dihadapan 100 Nasabah PNM wilayah Kota Tangerang itu, Hasan Basri mengungkapkan betapa sebagian masyarakat secara umum masih salah menilai dan mengasumsikan bahwa ikut asuransi berarti mendahului kehendak Yang Maha Kuasa.                                        
Padahal, lanjutnya didalam berasuransi ada beberapa norma yang diajarkan oleh semua agama yakni tolong-menolong antar sesama.                                      
“Agama apapun memerintahkan untuk saling tolong menolong terhadap sesama”, ujarnya.

Manager Marketing BPJS Cabang Cengkareng Muhammad Risky menjelaskan secara rinci kilas balik BPJS sejak dahulunya bernama Jamsostek dan Askes hingga kini yang sebelumnya merupakan Badan Usaha Milik Negara kini telah bertranformasi menjadi Badan yang bertanggungjawab langsung kepada Presiden Republik Indonesia.                    

Diungkapkannya bahwa berbeda antara BPJS yang ramai diberitakan di media massa yang menunggak hutang trilyunan rupiah ke sejumlah Rumah sakit dengan BPJS Ketenagakerjaan. 

Asisten Manager Bisnis UlaMM (AMBU) yang mewakili Managemen PNM Tangerang, Ninik Istiqomah mengatakan, diadakannya temu usaha nasabah PNM dimaksudkan dalam rangka memberikan apresiasi sekaligus membekali Nasabah agar senantiasa merencanakan segala sesuatunya, termasuk dalam hal keuangan agar bisa terus survive dan dapat melakukan ekspansi usaha atau minimal bisa bertahan menghadapi berbagai macam tantangan global dengan menambah varian barang-barang dagangan guna memajukan ekonomi masyarakat pada  umumnya, dan untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga nasabah pada khususnya. 

"Kami sadar sepenuhnya bahwa tantangan di dunia usaha terus berubah sangat dinamis. Sebagai wujud kepedulian kami kapada nasabah kami terus berinovasi bagaimana terus menambah ilmu dan bekal bagi kelangsungan usaha mereka.” Ujar Ibu satu putra itu. 

Lebih lanjut diungkapkan Ninik, PNM ULaMM di Wilayah Tangerang sudah berjalan 11 tahun dari 2009, untuk pelatihan ini merupakan Pelatihan yang bersifat umum.  

“Dan ini merupakan pelatihan pertama kali ditahun 2020 sebagaimana direncanakan oleh oleh perusahaan,” tambahnya. 

Ditempat yang sama, PIC Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU)  PNM Cabang Tangerang Muslim mengungkapkan bahwa yang membedakan antara PNM dengan lembaga keuangan lainnya adalah dengan adanya pengembangan kapasitas usaha. 

Program ini diantaranya Pelatihan yang dilakukan kepada Kelompok Mekaar kampung Bekelir. Program lain adalah Sinergy antara Nasabah Mekaar dengan ULaMM (Unit Layanan Modal Micro), yakni Unit Usaha dari PNM dengan Plafond pinjaman antara Rp50 juta hingga Rp300 juta.                                 
Polanya adalah kerjasama timbal balik saling menguntungkan yakni seperti yang terjadi di Wilayah Serang, nasabah UlaMM menampung hasil kerajinan Ibu-ibu Mekaar untuk dijual ke pasar yang lebih luas atau sebaliknya Ibu-Ibu Mekaar menjadi pengecer atau reseller Nasabah UlaMM.    

Disamping itu masih kata Muslim, PKU dimaksudkan untuk menjaga loyalitas nasabah disamping sebagai sarana menambah nasabah baru melalui pola getok tular antar nasabah dengan yang belum menjadi nasabah. 

“Dengan pelatihan semacam ini diharapkan nasabah PNM bisa lebih mandiri lagi bisa mengembangkan usaha mereka untuk jadi lebih maju dan bisa memberikan yang terbaik untuk keluarga kita bisa membantu perekonomian keluarga," tutupnya.

Pewarta: Lukman Hakim

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020