Mutu Internasional menggandeng petani yang tergabung dalam Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) sebagai langkah antisipasi menghadapi persaingan di era Industri 4.0.

"Harapan kami dengan kerja sama Apkasindo akan memudahkan perusahaan mendapatkan sertifikasi," kata Presiden Direktur PT Mutuagung Lestari, Arfin Lambaga di Jakarta, Sabtu.

Arifin mengatakan kerja sama dengan Apkasindo sendiri telah dituangkan melalui nota kesepahaman yang ditandatangani eksekutif masing-masing pihak.

Arifin menjelaskan dalam memasuki era Industri 4.0 perusahan sawit harus mengantongi  ISPO (Indonesia Sustainable Palm Oil), RSPO (Rountable Sustainable Palm Oil), serta sertifikasi lainnya.

"Sertifikasi ini  dalam jangka panjang akan membawa implikasi pada naiknya daya saing produk kelapa sawit Indonesia di dunia internasional. Namun yang terpenting di atas semua itu adalah keberlanjutan pengelolaan sawit terjamin," ujar Arifin.

Sertifikasi ISPO (Indonesia Sustainable Palm Oil) merupakan buah pelaksanaan ketentuan pemerintah Indonesia, yang sejak tahun 2015 mewajibkan seluruh perusahaan sawit yang beroperasi di Indonesia, baik  pengelolaan perkebunan maupun pengelolaan minyak sawitnya, memiliki standar manajamen yang berkelanjutan. 

Sedangkan Sertifikasi RSPO (Rountable Sustainable Palm Oil) adalah implikasi penerapan standar internasional yang mewajibkan produsen minyak kelapa sawit menjalankan pengelolaan perkebunan yang sesuai dengan ketentuan hukum, ekonomi, lingkungan maupun aspek sosial kemasyarakatan. 

Untuk kedua jenis sertifikasi ini, Mutu International telah berpengalaman dan diakui reputasinya oleh berbagai lembaga akreditasi nasional maupun internasional. Tercatat, hingga hari ini telah lebih 300an sertifikat ISPO dan RSPO yang diterbitkan oleh Mutu International. 

“Bukan sekedar aspek ekonomi yang jadi perhatian kami, namun keselarasan tatanan masyarakat, lingkungan maupun kelangsungan usaha itu sendiri jadi perhatian serius kami. Kelestarian adalah kata kunci, dan itu bisa dicapai dengan pengorganisasian yang kuat bagi petani-petaninya. Melalui sertifikasi bagi usaha yang dijalankan anggota, upaya sistematis itu, dapat lebih mudah tercapai,” ungkap Ketua Apkasindo Gulat Manurung. 

“Saat ini, berdasarkan rekap jumlah anggota Apkasindo mencapai 3,8 juta kepala keluarga petani dengan total luas lahan mencapai 4,8 juta hektare. Luasan ini setara dengan 42% dari total luas kebun sawit. Tak kurang dari 20 juta rakyat Indonesia bergantung hidupnya pada sektor ini," tutup Gulat Manurung.

Pewarta: Ganet Dirgantoro

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020