Bupati Lebak Iti Octavia berharap Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin membantu menyelesaikan masalah ganti rugi terkait lahan yang tergenang akibat proyek Waduk Karian.
"Kami berharap warga yang (lahannya) tergenang proyek Waduk Karian dapat menerima ganti rugi," kata Iti saat menerima Wakil Presiden di Posko Pengungsian Dodiklatpur Ciuyah, Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak, Kamis.
Ia mengatakan bahwa warga yang lahannya terdampak proyek Waduk Karian di Desa Sukarame, Sukajaya, Bungur Mekar, Calungbungur, dan Tambak sampai sekarang belum menerima ganti rugi.
Kondisi warga di enam desa di kawasan Waduk Karian makin parah setelah banjir bandang menerjang permukiman mereka pada awal 2020.
"Kami berharap Bapak KH Ma'ruf Amin bersama rombongan dapat membantu mempercepat pemberian ganti rugi," kata Bupati.
Bupati juga mengatakan bahwa akibat bencana banjir bandang pada awal tahun sekitar 5.000 warga masih tinggal di pengungsian yang tersebar di 30 desa di enam kecamatan. Mereka mengungsi karena banjir menghanyutkan rumah mereka.
"Kami saat ini masa transisi selama empat bulan memfokuskan perbaikan infrastruktur jalan dan jembatan agar kondisi masyarakat kembali pulih," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020
"Kami berharap warga yang (lahannya) tergenang proyek Waduk Karian dapat menerima ganti rugi," kata Iti saat menerima Wakil Presiden di Posko Pengungsian Dodiklatpur Ciuyah, Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak, Kamis.
Ia mengatakan bahwa warga yang lahannya terdampak proyek Waduk Karian di Desa Sukarame, Sukajaya, Bungur Mekar, Calungbungur, dan Tambak sampai sekarang belum menerima ganti rugi.
Kondisi warga di enam desa di kawasan Waduk Karian makin parah setelah banjir bandang menerjang permukiman mereka pada awal 2020.
"Kami berharap Bapak KH Ma'ruf Amin bersama rombongan dapat membantu mempercepat pemberian ganti rugi," kata Bupati.
Bupati juga mengatakan bahwa akibat bencana banjir bandang pada awal tahun sekitar 5.000 warga masih tinggal di pengungsian yang tersebar di 30 desa di enam kecamatan. Mereka mengungsi karena banjir menghanyutkan rumah mereka.
"Kami saat ini masa transisi selama empat bulan memfokuskan perbaikan infrastruktur jalan dan jembatan agar kondisi masyarakat kembali pulih," katanya.
Editor : Sambas
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020