Dinas Pertanian Kota Serang terus berupaya memaksimalkan pengelolaan lahan aset pemerintah  yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat dan terlebih untuk peningkatan PAD.

Hal tersebut diungkapkan Walikota Serang Syafrudin saat menjadi narasumber pada kegiatan talkshow di salah satu televisi lokal di Serang Rabu (29/1).

Ia menjelaskan Kota serang yang baru berusia 13 tahun dan dengan pertumbuhan penduduk yang luar biasa, maka di tahun 2018 akhir mencoba merevisi rencana tata ruang, yang artinya disesuaikan dengan kondisi saat ini. Dan sektor pertanian menjadi salah satu fokus Pemerintah Kota Serang.

Menurutnya dalam revisi itu tidak mengurangi wilayah pertanian terutama di wilayah Kasemen dan walantaka. Dan untuk memaksimalkan hasil pertanian perlu adanya kerja sama.

Syafrudin menilai karena saat ini para penggarap memiliki kerjasama dengan masyarakat luar, sehingga hasilnya bisa dimanfaatkan oleh masyarakat Kota Serang sepenuhnya. 

"Bukan diangkut ke daerah lain kemudian diolah dan masuk lagi ke Kota Serang," Ucapnya.

Walikota Serang berharap para penggarap tidak lagi menggunakan investor dari daerah lain karena akan dibantu permodalannya oleh pemkot Serang. 

Kepala Dinas Pertanian Kota Serang, Edinata Sukarya yang juga menjadi pembicara bersama dan Zainul Hakam ketua Gerakan Kelompok Tani (Gapoktan) mengatakan untuk saat ini aset pertanian yang ada seluas 512 hektar, diantaranya 376 hektare persawahan, sisanya permukiman empang dan sarana lainnya,  dan baru digunakan 40 persen.   

"Dan sisanya kita maksimalkan pada April 2020 yang akan disewakan, mengacu pada Permendagri Nomor 17 Tahun 2007 Tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang dan Aset Milik Daerah," katanya.

Sementara Ketua Gapoktan Zainul Hakam meminta dukungan penuh dari Pemkot Serang sehingga selain meningkatkan taraf ekonomi dan juga aka berkontribusi meningkatkan PAD dalam sektor pertanian.






 

Pewarta: Lukman Hakim

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020