Seekor gajah Sumatera liar memasuki pekarangan Sekolah Dasar Negeri Dirgantara di Desa Negeri Antara, Kecamatan Pintu Rime Gayo, Kabupaten Bener Meriah, sehingga aktivitas belajar mengajar terpaksa dihentikan.

Kepala Desa Negeri Antara Riskanadi di Bener Meriah, Kamis, mengatakan gajah liar yang memasuki pekarangan SD itu hanya satu ekor, namun gajah itu salah satu dari kawanan gajah lain yang berjarak sekitar 100 meter dari sekolah.

"Sekarang gajah itu sudah menjauh kembali ke kawanannya," katanya.

Dia menyebutkan konflik gajah liar dengan masyarakat setempat telah berkepanjangan, tanpa ada solusi konkrit dari pemerintah terkait.

Ia mengatakan konflik satwa liar itu telah terjadi bertahun-tahun di masyarakat Kecamatan Pintu Rime Gayo, namun untuk periode ini merupakan waktu terpanjang kawanan gajah masuk pemukiman warga, terhitung sejak Juli 2019.

"Harapan kami ada solusi jangka pendek dan solusi jangka panjang. Untuk jangka pendek ya dengan pembuatan barier, selain itu tidak ada," katanya.

Selama ini, kata dia, warga setempat melakukan antisipasi dengan cara pengusiran menggunakan petasan.

Dia berharap, pemerintah tidak mengabaikan konflik gajah yang terjadi di daerah itu, dengan segera melakukan langkah-langkah pananganan.

"Harapan kami ke pemerintah daerah, baik provinsi, baik pemerintah pusat, jangan ditunggu jatuh korban dulu baru ada penanganan," katanya.

Pada kesempatan sebelumnya, Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam Aceh (BKSDA) Agus Arianto mengatakan pihaknya tengah membangun parit penghalau gajah (barier) sepanjang 15 kilometer dalam upaya meminimalisasi konflik gajak dan manusia di Bener Meriah.

"Di Bener Meriah sedang berjalan pembuatan barier yang kurang lebih panjangnya 15 kilometer, yang harapannya ini bisa meminimalisir konflik yang terjadi di Bener Meriah," katanya.
 

Pewarta: Khalis Surry

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020