Sebanyak 80 rumah di Dusun Moniko, Desa Kikia, Kecamatan Sumalata, Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, terendam lumpur yang membanjiri pemukiman tersebut sekitar pukul 22.00 Wita, Kamis.

Kepala Desa Kikia, juga anggota Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten, Jufrin Datukramat, mengatakan, lumpur yang merendam puluhan rumah semipermanen itu, kiriman dari puncak Moniko yang longsor.

"Warga sempat dilanda kepanikan, mengingat peristiwa itu terjadi cukup cepat, apalagi di puncak Moniko kondisi longsor cukup parah dan luncuran material tanah juga bebatuan besar masih terus terjadi," ucap Jufrin dari lokasi.

Pihaknya mengerahkan aparat desa, juga warga saling membantu melakukan evakuasi sebab dikhawatirkan lumpur akan meninggi menggenangi rumah-rumah penduduk, akibat curah hujan masih tinggi.

Banjir juga melanda Desa Kikia, merendam pemukiman dan areal pertanian di dua dusun, sejak sore pukul 15.00 Wita.

Kondisi terparah kata dia, banjir merendam seluruh areal persawahan di Dusun Moniko dan Dusun Bulki, yang mencapai ketinggian 1 meter.

Meski belum mengantongi data luasan areal yang terendam, Jufrin memastikan banjir merusak areal persawahan yang hampir memasuki masa panen tersebut.

Sementara itu, penasehat Tagana Kabupaten, Rizan Demanto mengatakan, pihaknya meminta pemerintah kabupaten untuk segera menurunkan bantuan.

Seperti bantuan alat berat untuk membersihkan longsoran yang tidak hanya dipenuhi material tanah, namun bebatuan besar juga menutup seluruh badan jalan, mencapai ketinggian 9 meter sepanjang 25 meter.

Puluhan warga berada di lokasi, namun longsoran sulit dibersihkan secara manual mengingat bebatuan besar menutup badan jalan, ditambah kondisi jalan sangat gelap.

Warga hanya bisa membantu kendaraan motor yang memaksa melintas, dengan cara mengangkat satu persatu.

"Perlu ada penanganan cepat dan tepat, mengingat lokasi longsor merupakan akses jalan satu-satunya di lintas Sulawesi bagian barat ini," ujar Rizan.
 
Longsor dan banjir landa wilayah barat Gorontalo Utara, di Kecamatan Sumalata dan Biau. (ANTARA/HO-Aspri)

Pewarta: Susanti Sako

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019