Presiden Joko Widodo mengejar pembangunan industri petrokimia di dalam negeri untuk mengurangi impor dan memperbaiki defisit neraca perdagangan.

"Untuk petrokimia, karena ini adalah dalam rangka subtitusi barang-barang impor, produk-produk impor siapa pun yang ingin masuk ke dalam penanaman modal yang berkaitan tentang 'petrochemical' akan kita beri yang namanya 'tax holiday'," kata Presiden kepada media usai meresmikan ruas tol Serpong-Kunciran di Tangerang Selatan, Jumat.

Menurut Presiden, pemerintah menargetkan pembangunan industri petrokimia rampung dalam 3-4 tahun.

Jokowi menjelaskan nilai impor produk petrokimia mencapai Rp317 triliun.

Selain itu, pemerintah juga akan mengembangkan industri biodiesel B30 untuk mengurangi impor bahan bakar minyak.

"Kemudian juga avtur, yang juga sudah mulai turun drastis karena sudah bisa kita produksi di dalam negeri. Gas atau LPG nanti kalau ada gasifikasi batubara nanti bisa kita juga potong, kurangi lagi dan nanti itu akan menurunkan semuanya," jelas Jokowi terkait penurunan impor.

Presiden telah meresmikan pabrik New Polyethylene PT Chandra Asri Petrochemical di Cilegon, Banten.

Pabrik itu dapat memproduksi 736 ribu ton polyethylene per tahun untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Pembangunan pabrik itu dapat mengurangi nilai impor polyethylene. 

Pewarta: Bayu Prasetyo

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019