Ratusan kepala keluarga (KK) di Kota Kediri, Jawa Timur, masih kekurangan air menyusul kemarau panjang yang menyebabkan debit air di daerah mereka menyusut drastis, sehingga harus menunggu kiriman air bersih untuk keperluan sehari-hari.

"Kami lakukan pengiriman air salah satunya di Lingkungan Ngebak dan Tumpang, Kelurahan Pojok, Mojoroto. Adapun yang terdampak ada di RW 5 dan 4 RT," kata Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kediri Adi Sutrisno di Kediri, Kamis.

Ia mengungkapkan jumlah warga yang kesulitan air bersih itu di RT 22, RT 23, RT 24 dan RT 25 dengan total 376 KK di Kelurahan Pojok, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri. Data itu diperolehnya dari RT setempat.

BPBD Kota Kediri mengirimkan air bersih untuk warga yang kesulitan memperoleh air bersih. Kebutuhan air bersih minimal setiap KK adalah 30-50 liter yang dimanfaatkan untuk beragam keperluan baik mandi, memasak, mencuci baju, kebersihan rumah, air minum, hingga keperluan ibadah.

Pihaknya juga hampir setiap hari ikut membantu dalam proses pendistribusian air bersih untuk warga di Kota Kediri. Warga memanfaatkan berbagai benda yang bisa digunakan untuk menampung air misalnya timba.

Adi mengatakan di Lingkungan Ngebak dan Tumpang, Kota Kediri sumber diketahui sangat kecil. Ketika kemarau panjang, debit air menyusut, sehingga warga mengajukan permintaan kiriman air lewat perangkat kelurahan setempat.

Ketua RT 25 RW 5 Lingkungan Tumpang, Kelurahan Pojok, Khudlori mengaku senang dengan kiriman air bersih yang diberikan tersebut, karena membantu warga di daerahnya.

"Kami terbantu dengan kiriman air bersih ini. Warga bisa memanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari," kata dia.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi puncak musim hujan akan terjadi pada Januari-Februari 2020.

Kepala Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG Miming Saepudin di Jakarta mengatakan dua bulan sebelum puncak musim hujan, dimungkinkan cuaca akan ekstrem.

Untuk itu, ia meminta agar warga mewaspadai beberapa hal di antaranya turunnya hujan lebat disertai petir, angin puting beliung, angin kencang, dan hujan es. (*)

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019