Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan bertemu dengan Menteri Perdagangan AS Wilbur Ross dan menegaskan agar semua pihak tidak menilai Indonesia lebih condong ke negara manapun karena kini dunia mulai terintegrasi.

"Saya minta jangan melihat China, jangan melihat AS karena sekarang dunia sudah mulai terintegrasi," katanya seusai pertemuan di Kemenko Kemaritiman dan Inevstasi di Jakarta, Rabu.

Dalam pertemuan itu, Luhut didampingi Menteri ESDM Arifin Tasrif dan Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar. Turut hadir pula sejumlah pimpinan perusahaan asal AS antara lain Tesla.

Luhut menjelaskan bukti mulai terintegrasinya dunia dapat dilihat dari salah satu perusahaan mobil listrik Tesla yang datang ke China untuk membeli bahan baku produksi baterai lithium di AS.

"Tesla saja datang ke China untuk membeli bahan untuk produksi baterai lithium di AS, sedangkan bahan baku baterai produksi yang dilahirkan di China itu mengambil dari Indonesia. Jadi saya bilang sama Tesla, 'Kenapa kalian tidak sama-sama investasi di kita?'," katanya.

Lebih lanjut, Luhut menuturkan, dalam pertemuan itu, Menteri Ross menyampaikan apresiasi negaranya kepada pemerintahan Joko Widodo.

"Pertemuan dengan Mendag AS berlangsung hangat dan sangat baik, kita banyak tertawa akan tetapi untuk substansinya ter-cover sangat baik. Dan dia juga memberikan apresiasi terhadap pemerintahan sekarang dan begitu cepat kami untuk memberikan respon terhadap beberapa keluhannya," ungkapnya.

Isu lain yang dibahas dalam pertemuan itu juga mencakup masalah energi, di mana Mendag AS turut memberikan beberapa masukan demi kerja sama yang lebih erat antara dua negara bersahabat ini.

Luhut juga menjelaskan mengenai pertemuan dengan beberapa produsen mobil listrik besar, di antaranya, Tesla, Mercedes, Volkswagen dan BMW untuk menanamkan investasi dalam bidang baterai lithium di Indonesia.

Ia berharap industri-industri besar di Indonesia dapat terkoneksi untuk menghasilkan produk turunan yang bernilai jual tinggi.

"Misalnya produksi Freeport, mereka smelting lalu asam sulfatnya bisa digunakan di Morowali sehingga membuat turunan-turunan dari itu semua berkembang di Indonesia. Kita akan secara bertahap mengurangi ekspor raw material kita, kita akan lihat bagaimana diproses di dalam negeri, tentu dengan investasi yang terbuka kepada seluruh foreign direct investment," terangnya.


 

Pewarta: Ade irma Junida

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019