PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) melalui anak perusahaannya PT Gagas Energy Indonesia (PGN Gagas) memperluas aliran gas bumi ke industri di wilayah Kabupaten Pandaan, Jawa Timur, dengan mengalirkan Compress Natural Gas (CNG) atau gas alam terkompresi.
PGN Sales Area Head Pasuruan, Makki Nuruddin dalam keterangan persnya di Surabaya, Senin, mengatakan aliran itu atas dasar permintaan PT Jaya Sejati (JS).
Ia mengatakan PGN selalu siap melayani pelanggan, baik dengan instalasi pipa gas, maupun dengan CNG melalui PGN Gagas bagi calon pelanggan yang belum terjangkau infrastruktur jaringan pipa.
Gagas Energy Indonesia, kata dia, memasang CNG Gaslink dengan nilai volume kontrak 15.000 m3/bulan untuk menunjang produksi kapas sintetik yang dipasarkan ke luar pulau jawa terutama Kalimantan.
Pemilik PT Jaya Sejati, Didin mengatakan dipilihnya CNG Gaslink karena terjamin kualitasnya, serta juga penghitungan pemakaian gasnya, terlebih sebagai anak perusahaan PGN.
Perlu diketahui, Gaslink merupakan CNG yang menggunakan teknologi Gas Transportation Module (GTM) hasil pengembangan PT Gagas.
Sebelumnya, PGN juga mengalirkan CNG ke PT Unggul Regantris Digdjojo (URD atau Industri manufaktur peleburan dan ekstruksi aluminium profile yang ada di Menganti-Gresik, Jawa Timur.
Business & Development Manager PT URD Andre Hartawan mengatakan sebelum menggunakan gas alam, perusahaannya menggunakan bahan bakar batu bara sebagai bahan bakar utama produksi.
Penggunaan batu bara, kata dia, dianggap kurang efisien dan menjadi faktor utama penyebab berbagai kendala terhadap produktivitas mesin dan kualitas produk.
"Dengan adanya gas alam sebagai sumber bahan bakar utama, kami telah rasakan secara langsung adanya peningkatan signifikan terhadap 'cleanliness' area produksi sehingga meja-meja produksi tidak mudah tertutup debu batu bara yang dapat menurunkan kualitas produk," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019