Turki pada Kamis (31/10) memanggil duta besar Prancis sehubungan dengan resolusi oleh Parlemen Prancis mengenai operasi kontra-terorisme Ankara di Suriah Utara, kata beberapa sumber diplomatik.

Pemerintah Turki menyuarakan kecaman kuat mereka kepada Charles Fries mengenai tindakan Majelis Nasional dan Senat Prancis mengenai Operasi Perdamaian Musim Semi, kata beberapa sumber yang meminta tak disebutkan jatidiri mereka karena keterbatasan berbicara dengan media.

Parlemen Prancis pada Rabu menyetujui dengan suara bulat satu resolusi yang mengutuk operasi tersebut --yang dilancarkan pada 9 Oktober untuk membasmi pelaku teror dari Suriah Utara di sebelah timur Sungai Eufrat guna mengamankan perbatasan Turki, bantuan bagi kepulangan aman pengungsi Suriah, dan menjamin keutuhan wilayah Suriah.

Resolusi itu, yang meminta segera diakhirinya operasi di Suriah Utara tersebut, "kembali menyampaikan dukungan kuat Prancis buat YPG, yang beroperasi dengan nama SDF", demikian laporan Kantor Berita Turki, Anadolu --yang dipantau ANTARA di Jakarta, Jumat.

Pada Kamis pagi, Kementerian Luar Negeri Turki mengecam di dalam satu pernyataan tertulis keputusan tersebut, dan menambahkan, "Kami dengan keras mengutuk dan menolak keputusan Majelis Nasional dan Senat Prancis mengenai Operasi Perdamaian Musim Semi".

"Itu jelas bahwa Prancis mengambil keputusan ini setelah rencananya untuk mendirikan negara teroris di Suriah gagal," katanya. Ditambahkannya, Parlemen dan Pemerintah Prancis telah memperlihatkan mereka memihak teroris.

Pada 22 Oktober, Turki dan Rusia mencapai satu kesepakatan bahwa anggota YPG/PKK akan mundur sejauh 30 kilometer (18,6 mil) ke selatan dari perbatasan Turki dengan Suriah dalam waktu 150 jam dan pasukan keamanan dari Turki serta Rusia akan melakukan patroli gabungan di sana. Masa 150 jam berakhir pada Selasa.

Dalam lebih dari 30-tahun aksi teror melawan Turki, PKK telah bertanggung-jawab atas kematian 40.000 orang, termasuk perempuan, anak-anak dan bayi. YPG/PYD adalah cabang PKK di Suriah.

Sumber: Anadolu Agency

 

Pewarta: Chaidar Abdullah

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019