Pemerintah menyerap dana Rp7,43 triliun dari lelang lima seri Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk negara dengan total penawaran yang masuk sebesar Rp35,91 triliun.
Keterangan pers dari Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan yang diterima di Jakarta, Selasa, menyebutkan hasil lelang sukuk ini memenuhi target indikatif yang ditentukan sebelumnya.
Jumlah yang dimenangkan untuk seri SPNS02042020 mencapai Rp1 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 5,11406 persen dan imbalan secara diskonto.
Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 2 April 2020 sebesar Rp13,71 triliun dengan imbal hasil terendah yang masuk 5,0 persen dan tertinggi 5,5 persen.
Jumlah dimenangkan untuk seri PBS002 sebesar Rp1,9 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,36948 persen dan tingkat imbalan 5,45 persen.
Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 Januari 2022 ini mencapai Rp10,69 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 6,3125 persen dan tertinggi 6,6875 persen.
Untuk seri PBS026, jumlah dimenangkan mencapai Rp3 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,56146 persen dan tingkat imbalan 6,625 persen.
Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 Oktober 2024 ini mencapai Rp7,12 triliun, dengan imbal hasil terendah masuk 6,40625 persen dan tertinggi 6,875 persen.
Untuk seri PBS022, jumlah dimenangkan mencapai Rp0,9 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,74070 persen dan tingkat imbalan 8,625 persen.
Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 April 2034 ini mencapai Rp3,21 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 7,6875 persen dan tertinggi 8,03125 persen.
Untuk seri PBS015, jumlah dimenangkan mencapai Rp0,63 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 8,04317 persen dan tingkat imbalan 8,0 persen.
Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 Juli 2047 ini mencapai Rp1,17 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 7,96875 persen dan tertinggi 8,4375 persen.
Sebelumnya, pada lelang lima seri sukuk pada Selasa (15/10), pemerintah menyerap dana Rp7,04 triliun dari penawaran masuk sebesar Rp29,9 triliun.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019
Keterangan pers dari Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan yang diterima di Jakarta, Selasa, menyebutkan hasil lelang sukuk ini memenuhi target indikatif yang ditentukan sebelumnya.
Jumlah yang dimenangkan untuk seri SPNS02042020 mencapai Rp1 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 5,11406 persen dan imbalan secara diskonto.
Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 2 April 2020 sebesar Rp13,71 triliun dengan imbal hasil terendah yang masuk 5,0 persen dan tertinggi 5,5 persen.
Jumlah dimenangkan untuk seri PBS002 sebesar Rp1,9 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,36948 persen dan tingkat imbalan 5,45 persen.
Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 Januari 2022 ini mencapai Rp10,69 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 6,3125 persen dan tertinggi 6,6875 persen.
Untuk seri PBS026, jumlah dimenangkan mencapai Rp3 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,56146 persen dan tingkat imbalan 6,625 persen.
Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 Oktober 2024 ini mencapai Rp7,12 triliun, dengan imbal hasil terendah masuk 6,40625 persen dan tertinggi 6,875 persen.
Untuk seri PBS022, jumlah dimenangkan mencapai Rp0,9 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,74070 persen dan tingkat imbalan 8,625 persen.
Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 April 2034 ini mencapai Rp3,21 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 7,6875 persen dan tertinggi 8,03125 persen.
Untuk seri PBS015, jumlah dimenangkan mencapai Rp0,63 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 8,04317 persen dan tingkat imbalan 8,0 persen.
Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 Juli 2047 ini mencapai Rp1,17 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 7,96875 persen dan tertinggi 8,4375 persen.
Sebelumnya, pada lelang lima seri sukuk pada Selasa (15/10), pemerintah menyerap dana Rp7,04 triliun dari penawaran masuk sebesar Rp29,9 triliun.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019