Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Madiun, Jawa Timur menerima tujuh pengungsi dari Wamena, Provinsi Papua, dengan memfasilitasi penjemputan dari Bandara Juanda, Sidoarjo menuju Madiun pada Rabu (9/10) malam.

Para pengungsi dijemput oleh tim gabungan BPBD, Dinas Sosial, serta Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun dan tiba di Pendopo Muda Graha Madiun sekitar pukul 22.30 WIB. Adapun, tujuh pengungsi tersebut terdiri dari enam warga asal Kabupaten Madiun dan satu orang asal Ponorogo.

"Hasil komunikasi, mereka memang menginginkan pulang kampung dulu. Kami hanya memfasilitasi karena mereka ini warga Kabupaten Madiun. Dari tujuh orang yang dijemput, enam orang asal Madiun dan satu dari Ponorogo," ujar Bupati Madiun Ahmad Dawami saat menerima pengungsi di Pendopo Muda Graha Madiun, Kamis dini hari.

Mereka antara lain, Firda (15), Fathurohman (16), Arya (9), Fifan (8), Dwi Yanuriyanti, dan Srikarti yang merupakan warga Kabupaten Madiun, serta Hariyanto warga Jetis, Ponorogo.

Berdasarkan informasi, tujuh orang yang difasilitasi pulang ke Madiun dan Ponorogo tersebut merupakan bagian dari 17 orang pengungsi Wamena asal berbagai daerah di Pulau Jawa. Mereka pulang ke kampung halamannya dengan menggunakan pesawat komersial. Dari 17 pengungsi tersebut, 10 orang di antaranya asal Kabupaten Madiun.

"Selain enam orang yang dipulangkan kali ini, masih ada empat orang warga Kabupaten Madiun yang pulang dari Wamena. Namun, empat orang ini memilih bertahan di rumah saudaranya di Sidoarjo," kata Bupati Ahmad Dawami.

Bupati menambahkan, selain memfasilitsi kepulangan pengungsi Wamena asal Kabupaten Madiun, pihaknya juga akan memberikan pendampingan agar kejadian kerusuhan di Wamena tidak menimbulkan trauma warganya.

"Selain itu, Pemkkab Madiun juga akan menjamin empat pengungsi yang berusia anak sekolah untuk dapat melanjutkan pendidikannya di Madiun," katanya.

Sementara, salah satu pegungsi Wamena asal Kabupaten Madiun, Dwi Yanuriyanti mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Madiun karena bisa pulang ke kampung halaman dengan selamat.

"Senang sekali bisa sampai di Madiun dengan selamat. Kami sangat berterima kasih kepada Pemkab Madiun. Yang penting kami sudah meninggalkan Wamena sementara. Supaya, anak-anak yang sekolah tidak mengalami trauma," kata Dwi.

Dwi mengatakan ia bersyukur bisa pulang kampung ke Kabupaten Madiun dengan selamat. Ia berencana meninggalkan anak-anaknya untuk melanjutkan pendidikan di Madiun, sedangkan ia akan kembali ke Wamena untuk bekerja setelah kondisi di sana aman.
 

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019