Kementerian Sosial akan memfasilitasi pengungsi yang meninggalkan Papua setelah kerusuhan terjadi di Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, kembali lagi ke Wamena.
"Jadi bagi warga yang ingin pulang kami fasilitasi transportasinya," kata Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita di Jayapura, Selasa.
Agus mengatakan bahwa pemerintah siap memfasilitasi warga kembali ke Wamena dan mendukung pembangunan di ibu kota Jayawijaya tersebut.
"Intinya, kalau ada keinginan dari warga yang ingin kembali kami siapkan fasilitas, karena itu kebutuhan agar mereka bisa kembali," katanya.
Kementerian Sosial juga menyiapkan program bantuan Usaha Ekonomi Produktif (UEP) bagi warga yang kios atau warungnya terbakar atau kehilangan tempat usaha akibat kerusuhan di Wamena pada 23 September 2019.
Menteri Sosial akan segera berkoordinasi dengan pemerintah daerah tujuan eksodus dari Wamena untuk membantu pemerintah pusat meyakinkan para pengungsi dari Wamena agar mau kembali ke Wamena.
"Kalau mereka sudah siap, transportasi pasti siap. Tidak masalah," katanya.
Menteri Sosial bersama Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto, Menteri Kesehatan Nila F Moeloek, Menteri BUMN Rini Soemarno, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, dan Kepala Polri Jenderal Polisi Tito Karnavian mengunjungi Wamena untuk melihat kondisi kota tersebut setelah kerusuhan yang menyebabkan lebih dari 30 orang meninggal dunia dan banyak bangunan rumah, kios, toko, kantor, dan fasilitas umum rusak.
Akibat kerusuhan di Wamena, 15.544 orang tercatat meninggalkan Wamena untuk mengungsi ke daerah lain di Papua maupun luar Papua mulai dari 23 September hingga 5 Oktober 2019.
Situasi keamanan di Kota Wamena sudah berangsur normal dan semakin kondusif. Oleh karena itu, pemerintah mengimbau perantau yang meninggalkan Papua setelah kerusuhan pulang kembali ke Wamena.
Wiranto juga menyampaikan bahwa pemerintah siap memfasilitasi pengungsi yang ingin kembali ke Wamena.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019
"Jadi bagi warga yang ingin pulang kami fasilitasi transportasinya," kata Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita di Jayapura, Selasa.
Agus mengatakan bahwa pemerintah siap memfasilitasi warga kembali ke Wamena dan mendukung pembangunan di ibu kota Jayawijaya tersebut.
"Intinya, kalau ada keinginan dari warga yang ingin kembali kami siapkan fasilitas, karena itu kebutuhan agar mereka bisa kembali," katanya.
Kementerian Sosial juga menyiapkan program bantuan Usaha Ekonomi Produktif (UEP) bagi warga yang kios atau warungnya terbakar atau kehilangan tempat usaha akibat kerusuhan di Wamena pada 23 September 2019.
Menteri Sosial akan segera berkoordinasi dengan pemerintah daerah tujuan eksodus dari Wamena untuk membantu pemerintah pusat meyakinkan para pengungsi dari Wamena agar mau kembali ke Wamena.
"Kalau mereka sudah siap, transportasi pasti siap. Tidak masalah," katanya.
Menteri Sosial bersama Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto, Menteri Kesehatan Nila F Moeloek, Menteri BUMN Rini Soemarno, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, dan Kepala Polri Jenderal Polisi Tito Karnavian mengunjungi Wamena untuk melihat kondisi kota tersebut setelah kerusuhan yang menyebabkan lebih dari 30 orang meninggal dunia dan banyak bangunan rumah, kios, toko, kantor, dan fasilitas umum rusak.
Akibat kerusuhan di Wamena, 15.544 orang tercatat meninggalkan Wamena untuk mengungsi ke daerah lain di Papua maupun luar Papua mulai dari 23 September hingga 5 Oktober 2019.
Situasi keamanan di Kota Wamena sudah berangsur normal dan semakin kondusif. Oleh karena itu, pemerintah mengimbau perantau yang meninggalkan Papua setelah kerusuhan pulang kembali ke Wamena.
Wiranto juga menyampaikan bahwa pemerintah siap memfasilitasi pengungsi yang ingin kembali ke Wamena.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019