Aksi penamparan beberapa waktu lalu yang diduga dilakukan oleh Ketua DPRD Jabar, Taufik Hidayat terhadap Kasubag Perlengkapan dan Pemeliharaan Sekretariat DPRD Jabar, Bambang Nugraha, beredar melalui video kamera pengawas berdurasi 39 detik.
Atas hal tersebut, Kabag Humas dan Protokol DPRD Jabar Yedi Sunardi mengonfirmasi bahwa kedua pihak telah sepakat untuk berdamai.
"Jadi kami kemarin malam sudah melakukan pertemuan antara Ketua DPRD dengan Bambang ini, mereka sudah bersepakat tidak ada apa-apa," kata Yedi di Bandung, Sabtu.
Bambang sendiri menjelaskan bahwa kejadian tersebut diawali dari permasalahan pada perbaikan pagar DPRD Jabar pascaaksi 30 September 2019. Taufik saat itu ingin agar pagar DPRD secepatnya selesai.
Namun karena hasil yang belum maksimal serta kekurangan sumber daya manusia, Bambang menilai Taufik cukup terbebani atas hal tersebut. Ia ingin hasil maksimal dengan pagar dan tembok yang tidak bisa ditembus oleh pendemo.
Kemudian Bambang menyebut penamparan yang dilakukan oleh Taufik adalah ketidaksengajaan karena kelelahan usai menghadapi kepungan para pendemo selama beberapa hari.
"Dari 30 September sampai 1 Oktober itu kita melakukan perbaikan pagar, saya tidak pulang karena mengawasi, pak ketua juga ada di sana selama dua hari," kata Bambang.
Sementara itu, Taufik sendiri belum bisa dikonfirmasi terkait insiden yang dilakukannya tersebut. Namun Bambang sendiri akan mengambil hikmah dari insiden ini.
"Kita ambil hikmahnya aja, harus siap dengan segala tupoksinya, baik itu situasional dan tidak diprediksi oleh kita, diharapkan ASN kita bisa cepat tanggap," kata Bambang.
Dari video berdurasi 39 detik yang beredar, ada empat orang yang berada di dekat pagar DPRD dan memantau pekerjaan. Saat ada obrolan antara orang yang diduga Bambang dan Taufik, kemudian Taufik melancarkan penamparan sebanyak dua kali.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019
Atas hal tersebut, Kabag Humas dan Protokol DPRD Jabar Yedi Sunardi mengonfirmasi bahwa kedua pihak telah sepakat untuk berdamai.
"Jadi kami kemarin malam sudah melakukan pertemuan antara Ketua DPRD dengan Bambang ini, mereka sudah bersepakat tidak ada apa-apa," kata Yedi di Bandung, Sabtu.
Bambang sendiri menjelaskan bahwa kejadian tersebut diawali dari permasalahan pada perbaikan pagar DPRD Jabar pascaaksi 30 September 2019. Taufik saat itu ingin agar pagar DPRD secepatnya selesai.
Namun karena hasil yang belum maksimal serta kekurangan sumber daya manusia, Bambang menilai Taufik cukup terbebani atas hal tersebut. Ia ingin hasil maksimal dengan pagar dan tembok yang tidak bisa ditembus oleh pendemo.
Kemudian Bambang menyebut penamparan yang dilakukan oleh Taufik adalah ketidaksengajaan karena kelelahan usai menghadapi kepungan para pendemo selama beberapa hari.
"Dari 30 September sampai 1 Oktober itu kita melakukan perbaikan pagar, saya tidak pulang karena mengawasi, pak ketua juga ada di sana selama dua hari," kata Bambang.
Sementara itu, Taufik sendiri belum bisa dikonfirmasi terkait insiden yang dilakukannya tersebut. Namun Bambang sendiri akan mengambil hikmah dari insiden ini.
"Kita ambil hikmahnya aja, harus siap dengan segala tupoksinya, baik itu situasional dan tidak diprediksi oleh kita, diharapkan ASN kita bisa cepat tanggap," kata Bambang.
Dari video berdurasi 39 detik yang beredar, ada empat orang yang berada di dekat pagar DPRD dan memantau pekerjaan. Saat ada obrolan antara orang yang diduga Bambang dan Taufik, kemudian Taufik melancarkan penamparan sebanyak dua kali.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019