PT. Permodalan Nasional Madani (Persero) atau yang lebih dikenal dengan PNM melalui Unit Usaha Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) Cabang Warunggunung Area Lebak 2 Regional Banten,  melatih 80 emak-emak Desa Sindangsari, Kecamatan Warunggunung  Kabupaten Lebak. Pelatihan kepada emak-emak yang merupakan nasabah perusahaan plat merah di bawah naungan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan bagaimana membuat Emping Melinjo Aneka Rasa.

Siti Fatimah Zahra, Region Manager PNM Mekaar Banten mengatakan, diadakannya pelatihan membuat Emping Melinjo Aneka Rasa berikut tehnik pengemasan yang baik dan higienis itu diselenggarakan di Balai Desa Sindangsari, dimaksudkan untuk membekali Emak-Emak di desa agar memiliki ketrampilan praktis  dan pengetahuan umum guna memajukan ekonomi masyarakat pada  umumnya dan untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga nasabah pada khususnya.

"Ibu-ibu di sini rata-rata sudah akrab dengan Emping Melinjo karena setiap hari memang mereka sudah turun-temurun dan terlanjur dekat dengan industri rumah tangga yang satu ini. Untuk itu mereka harus dibekali dengan keahlian membuat Aneka Rasa Emping melinjo, agar tidak hanya menjadi penonton di rumah sendiri, tapi bisa berinovasi dan bisa berkreasi membuat aneka kudapan untuk membantu meningkatkan perekonomian keluarga mereka,” ujar dara manis kelahiran Tangerang itu.

Lebih lanjut diungkapkan PNM Mekaar di Wilayah Lebak sudah berjalan hampir 3 tahun dari 2017, untuk pelatihan di Kecamatan Warunggunung ini merupakan Pelatihan Kelompok atau Klaster yang bersifat khusus. “Dan ini merupakan pelatihan kedua dari tiga kali pelatihan sebagaimana direncanakan. Pelatihan pertama telah berlangsung dengan tema bagaimana membuat dan memilih bahan emping melinjo berkwalitas,” ujar Dara yang akrab di sapa Zahra.

Sementara itu, ditempat yang sama Sekdes Desa Sindangsari, Endang Suherman kepada Emak-emak peserta pelatihan mengingatkan pentingnya kreatif dan inovatif dalam mengelola dan menatalaksanakan rumah tangga dengan baik. “Ibu-Ibu harus pandai-pandai mengisi waktu luang dan gunakan waktu yang ada untuk hal-hal positif”, ujarnya.

Endang mengingatkan kepada ibu-ibu yang menjadi nasabah Mekaar, agar masyarakat bisa memanfaatkan dengan baik dana yang diperoleh dari PNM berikut pelatihannya untuk meningkatkan perekonomian, ia juga menegaskan jangan sampai mengecewakan dan mempermalukan citra Desa Sindangsari yang selama ini telah memiliki nama baik dengan tidak disipilin dalam menjalankan kewajiban kepada PNM Mekaar.

 "Saya sangat setuju sekali, ini harus kita laksanakan untuk meningkatkan perekonomian, saya menghimbau jangan sampai mengecewakan yang telah membina kita, ini juga mendongkrak tingkat kesejahteraan keluarga. Ini salah satunya mendidik masyarakat desa dalam hal pola pikir agar lebih maju." ungkapnya.

Ditempat terpisah, Muslim PIC Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU)  PNM Cabang Tangerang mengungkapkan bahwa yang membedakan antara PNM dengan Lembaga Keuangan lainnya adalah dengan adanya Pengembangan Kapasitas Usaha. Program ini diantaranya Pelatihan yang dilakukan kepada Kelompok Mekaar kampung Bekelir. Program lain adalah Sinergy antara Nasabah Mekaar dengan ULaMM (Unit Layanan Modal Micro), yakni Unit Usaha dari PNM dengan Plafond pinjaman antara Rp50jt hingga Rp700jt. Polanya adalah kerjasama timbal balik saling menguntungkan yakni seperti yang terjadi di Wilayah Serang, nasabah UlaMM menampung hasil kerajinan Ibu-ibu Mekaar untuk dijual ke Pasar yang lebih luas atau sebaliknya Ibu-Ibu Mekaar menjadi pengecer atau reseller Nasabah UlaMM.    

Disamping itu masih kata Muslim, PKU dimaksudkan untuk menjaga loyalitas nasabah disamping sebagai sarana menambah nasabah baru melalui pola getok tular antar nasabah dengan yang belum menjadi nasabah. Lebih lanjut diungkapkan bahwa “Dengan pelatihan semacam ini diharapkan nasabah PNM bisa lebih mandiri lagi bisa mengembangkan usaha mereka untuk jadi lebih maju dan bisa memberikan yang terbaik untuk keluarga kita bisa membantu perekonomian keluarga," tutupnya.

Pewarta: Sambas

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019