Puluhan siswa usia sekolah dasar mendapatkan pengetahuan seputar pengelolaan sampah di stan Dinas lingkungan Hidup Kota Tangerang yang berada di area Festival Al-Azhom.
Puluhan siswa dari dua sekolah yakni SDN Karawaci Baru 3 dan SDN Bayur Periuk tersebut, terlihat antusias dalam mengikuti sosialisasi sekaligus praktek pembuatan lilin dari bahan bekas.
Kepala Sekolah SDN Karawaci Baru 3, Dede Mulyawati, Kepala SDN Karawaci Baru 3, mengaku, pihaknya sengaja menghadirkan para siswanya untuk mengikuti sosialisasi tersebut agar mereka dapat lebih peduli terhadap lingkungan.
“Kami mengirimkan kelas 3A dan 3B untuk mengikuti pelatihan pemanfaatan barang barang tidak terpakai,” jelas Dede.
Menurutnya, dengan mengirimkan para siswanya untuk mengikuti pelatihan tersebut, diharapkan dapat menumbuhkan dan menanamkan pola hidup bersih dan sehat sedini mungkin.
“Kunjungan kami ke stan dinas lingkungan hidup ini, sekaligus kami jadikan sebagai media pembelajaran luar ruang,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala SDN Bayur, Yefna Wilis, mengaku mengirimkan para siswanya agar lebih dapat memahami pentingnya menjaga lingkungan dengan cara memilah sampah yang masih dapat digunakan.
“Sekolah kami berpredikat adiwiyata nasional dan sedang menuju mandiri, kami merasa perlu menanamkan kepada peserta didik kami untuk dapat memilah sampah yang masih dapat didaur ulang,” jelasnya.
Menurutnya, adiwiyata bukan hanya sekedar predikat akan tetapi lebih ke arah pembentukan karakter peserta didik agar dapat mengimplemntasikan budaya peduli lingkungan yaitu dapat memilah dan mengurangi sampah.
“Kami sangat antusias mengikutinya agar anak anak yang lebih peduli kepada lingkungan,” pungkasnya
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019
Puluhan siswa dari dua sekolah yakni SDN Karawaci Baru 3 dan SDN Bayur Periuk tersebut, terlihat antusias dalam mengikuti sosialisasi sekaligus praktek pembuatan lilin dari bahan bekas.
Kepala Sekolah SDN Karawaci Baru 3, Dede Mulyawati, Kepala SDN Karawaci Baru 3, mengaku, pihaknya sengaja menghadirkan para siswanya untuk mengikuti sosialisasi tersebut agar mereka dapat lebih peduli terhadap lingkungan.
“Kami mengirimkan kelas 3A dan 3B untuk mengikuti pelatihan pemanfaatan barang barang tidak terpakai,” jelas Dede.
Menurutnya, dengan mengirimkan para siswanya untuk mengikuti pelatihan tersebut, diharapkan dapat menumbuhkan dan menanamkan pola hidup bersih dan sehat sedini mungkin.
“Kunjungan kami ke stan dinas lingkungan hidup ini, sekaligus kami jadikan sebagai media pembelajaran luar ruang,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala SDN Bayur, Yefna Wilis, mengaku mengirimkan para siswanya agar lebih dapat memahami pentingnya menjaga lingkungan dengan cara memilah sampah yang masih dapat digunakan.
“Sekolah kami berpredikat adiwiyata nasional dan sedang menuju mandiri, kami merasa perlu menanamkan kepada peserta didik kami untuk dapat memilah sampah yang masih dapat didaur ulang,” jelasnya.
Menurutnya, adiwiyata bukan hanya sekedar predikat akan tetapi lebih ke arah pembentukan karakter peserta didik agar dapat mengimplemntasikan budaya peduli lingkungan yaitu dapat memilah dan mengurangi sampah.
“Kami sangat antusias mengikutinya agar anak anak yang lebih peduli kepada lingkungan,” pungkasnya
Editor : Sambas
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019