Tim Pemburu Preman (TPP) Polres Metro Jakarta Barat menangkap empat pemuda yang kerap melakukan pemalakan terhadap penjual sayur di Pasar Tomang Jakarta Barat.
Brigadir polisi Satu (Briptu) Helmy selaku pimpinan Tim 2 TPP menyebut para tersangka ditangkap atas dasar pengaduan warga para pedagang sayur Pasar Tomang yang diresahkan dengan aksinya.
"Menindaklanjuti laporan pemalakan terhadap tukang sayur di Pasar Tomang, tim pemburu preman langsung menuju ke TKP, kemudian menangkap empat tersangka bersama barang bukti 1 buah senjata tajam jenis celurit," kata Helmy, Sabtu.
Helmy menambahkan para pelaku tak hanya menjadikan para pedagang sayur sasaran mereka. Mobil pembawa sayur maupun kontainer dan truk-truk yang melintas juga jadi sasaran.
Para pelaku akan bertindak lebih keras dengan menodongkan celurit jika korban hanya memberi uang sebesar Rp5.000.
"Berdasarkan keterangan para pelaku, hasil uang tersebut digunakan untuk mengkonsumsi minuman keras," ujar Helmy menambahkan.
Saat ini, tersangka dan barang bukti sudah diamankan ke Mapolres Metro Jakarta Barat guna pemeriksaan lebih lanjut.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019
Brigadir polisi Satu (Briptu) Helmy selaku pimpinan Tim 2 TPP menyebut para tersangka ditangkap atas dasar pengaduan warga para pedagang sayur Pasar Tomang yang diresahkan dengan aksinya.
"Menindaklanjuti laporan pemalakan terhadap tukang sayur di Pasar Tomang, tim pemburu preman langsung menuju ke TKP, kemudian menangkap empat tersangka bersama barang bukti 1 buah senjata tajam jenis celurit," kata Helmy, Sabtu.
Helmy menambahkan para pelaku tak hanya menjadikan para pedagang sayur sasaran mereka. Mobil pembawa sayur maupun kontainer dan truk-truk yang melintas juga jadi sasaran.
Para pelaku akan bertindak lebih keras dengan menodongkan celurit jika korban hanya memberi uang sebesar Rp5.000.
"Berdasarkan keterangan para pelaku, hasil uang tersebut digunakan untuk mengkonsumsi minuman keras," ujar Helmy menambahkan.
Saat ini, tersangka dan barang bukti sudah diamankan ke Mapolres Metro Jakarta Barat guna pemeriksaan lebih lanjut.
Editor : Sambas
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019