PT  Permodalan Nasional Madani (Persero) atau yang lebih dikenal dengan PNM, meresmikan Klasterisasi Usaha Sembako di Serang Banten. Klasterisasi Usaha Sembako itu diperuntukan bagi nasabah maupun calon nasabah ULaMM, yang memiliki usaha khusus menjual kebutuhan pokok sehari-hari maupun usaha turunanya seperti rumah makan dan produksi kue, krupuk, kripik dan lin-lain. agar lebih memiliki daya saing di tengah pasar global.

Pemimpin Cabang ULaMM Tangerang Andrea Prasetya, dalam sambutannya pada pembukaan klasterisasi yang diselenggarakan di Le Semar Hotel Serang, mengungkapkan bahwa maksud diselenggarakannya klaster usaha khusus sembako berikut turunanya dimaksudkan sebagai imbal balik PNM sebagai Lembaga Keuangan pemberi pinjaman kepada para nasabahnya agar usahanya terus berkembang dan memiliki daya saing yang tinggi ditengah pasar Global.

”Ini merupakan imbal balik dari perusahaan dan kebijakan manajemen PNM sebagai hal yang membedakan antara PNM dengan Lembaga keuangan lain,” Ujar Pincab yang memiliki wilayah kerja mencakup seluruh Propinsi Banten.

Lebih lanjut diungkapkan Andrea yang juga Mantan Pincab Surabaya, ULaMM atau Unit Layanan Modal Micro, adalah Unit Usaha dari PNM yang memiliki tugas menyalurkan pembiayaan kepada nasabah dengan Plafon diatas Rp10-Rp700 juta sekaligus memberikan bantuan non modal berupa pendampingan jasa manajemen. Pelatihan yang diselenggarakan secara rutin khusus untuk nasabah itu dimaksudkan agar nasabah PNM tetap loyal dengan produk-produk pembiayaan PNM disamping sebagai sarana promosi guna menggaet nasabah baru.

Ditempat yang sama, Agustian Ramdhani dari Divisi Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU) kantor Pusat PNM, mengungkapkan bahwa PNM selain memberikan permodalan dalam bentuk dana, PNM juga memberikan permodalan dalam bentuk keahlian dan ketrampilan disamping juga memberikan modal sosial.

“Inilah yang membedakan antara PNM dengan Lembaga Keuangan lainnya adalah dengan adanya pengembangan kapasitas usaha” ujarnya.

Ditambah Agustian, pelatihan pada progrma klasterisasi ini akan berlangsung dalam tiga tahap pertemuan yang sifatnya klasikal dengan materi berbeda-beda dan disesuaikan dengan kebutuhan nasabah disamping dalam rangka menambah pengetahuan, ketrampilan dan juga untuk memperkuat daya saing nasabah PNM.

"Sejauh ini, PNM berencana membuat dua klaster usaha di Banten, dengan demikian bisa memperkuat sumber daya manusia (SDM) untuk bisa berdaya saing," ujar Agustian.

Program lain adalah Sinergy antara Nasabah Mekaar dengan UlaMM (Unit Layanan Modal Micro), yakni Unit Usaha dari PNM dengan plafond pinjaman antara Rp50-Rp700 juta. Polanya adalah kerjasama timbal balik saling menguntungkan yakni seperti yang terjadi di wilayah Serang, nasabah UlaMM menampung hasil kerajinan Ibu-ibu Mekaar untuk dijual ke Pasar yang lebih luas atau sebaliknya Ibu-Ibu Mekaar menjadi pengecer atau reseller Nasabah UlaMM.    

Sementara itu, H. Arif Rahman dari Dinas Koperasi dan UKM Propinsi Banten yang didaulat memberikan pembekalan pada Klasterisasi Usaha itu, mengungkapkan bahwa apa yang dilakukan PNM dengan memberikan permodalan dan dibundling dengan penadampingan jasa manajemen merupakan nilai plus yang harus mendapat apresiasi dari semua pihak.

Lebih lanjut Arif, mengungkapkan bahwa menjadi pengusaha adalah pilihan dan semata-mata harus diniatkan sebagai ibadah. “Sembilan pintu rejeki dari sepuluh pintu yang ada adalah menjadi saudagar atau pedagang bahasa sekarangnya adalah bisnisman.”ujar pria yang pernah mengenyam pendidikan formal di Vietnam itu.

Arief mencontohkan salah seorang Sahabat Nabi bernama Abdurrahman Bin Auf yang kaya raya karena pilihannya menjadi pengusaha tentunya dengan memaksimalkan segenap potensi yang dimiliki baik daya upaya maupun doa.

Pewarta: Sambas

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019