Saung Edukasi Pandali yang beralamat di jalan Leuwidamar km 12 Cilaki, Margajaya, Kecamatan Cimarga, Kabupaten Lebak, Banten saat ini membutuhkan perhatian Pemerintah Kabupaten Lebak karena masih memiliki keterbatasan baik berupa gedung maupun sarana dan prasarana lainnya.                                     

Pengasuh Saung Edukasi Pandali Ade Bahtiar di Lebak, Rabu, mengatakan Saung Edukasi Pandali merupakan lembaga pendidikan non formal yang diprakarsai oleh dirinya sebagai guru swasta bersama beberapa guru lulusan pendidikan keguruan dan PAUD yang memiliki semangat untuk mengabdikan dirinya memfasilitasi anak-anak dan remaja dalam belajar.                     

"Kita fasilitasi anak-anak melalui beberapa pelajaran utama, yakni komunikasi dan literasi, pendidikan agama, dan budi pekerti, serta peternakan dan pertanian," katanya.

Ade menjelaskan, sampai saat ini pembangunan gedung direncanakan lima ruang belajar sekaligus untuk tinggal guru dan pengurus gedung, yang terdiri dari Ruang Yudistira, Ruang Bima, Ruang Arjuna, Ruang Nakula dan Ruang Sadewa.

"Alhamdulilah, ruang Yudistura sebagai ruang utama belajar sudah sampai tahap pendirian kerangka bangunan karena dibuat rumah panggung dengan khas rumah adat dengan wuwungan mahkota Yudistira. Hal ini selain untuk melestarikan budaya, juga agar para peserta didik menemukan suasana tersendiri ketika belajar di Saung Edukasi Pandali," ungkapnya.                                          

  Lebih jauh Ade mengungkapkan, melihat kenyataan di lapangan bahwa kebutuhan anak dan remaja dalam menemukan tempat dan cara belajar yang sesuai dengan kebutuhan dan harapan mereka di pedesaan masih banyak hambatan untuk mencapainya.                          

Oleh karena itu kata dia, Saung Edukasi Pandali berusaha ikut membantu program pemerintah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa terutama masyarakat di pedesaan yang masih banyak memiliki keterbatasan untuk mendapatkan pendidikan berkualitas sesuai dengan kebutuhan perkembangan mereka.

Ia menambahkan, dalam jangka panjang akan dikembangkan untuk kegiatan pendidikan yang lebih luas sesuai minat dan bakat para peserta didik.
Terkait pembiayaan pendidikan menurutnya, sejauh ini baru dari pemrakarsa dan bantuan dari saudara, handai taulan, dan sebagian masyarakat, berupa partisipasi semampunya yang dialokasikan pembangunan.                             

Namun demikian ia berharapa kedepan  biaya pendidikan serendah mungkin, bahkan bila perlu digratiskan. "Adapun operasional dan honorarium guru kami sangat berterima kasih jika ada donatur yang mau menyisihkan sebagian rizkinya. Sekecil apapun yang di sumbangkan akan sangat bernilai untuk kami dalam proses pengembangan kegiatan pendidikan ini," kata Ade.

Pewarta: Lukman Hakim

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019