Wali Kota Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diany mengampanyekan perbaikan gizi melalui program 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), karena kualitas manusia ditentukan sejak awal janin bertumbuh di dalam tubuh seorang ibu.

"1000 HPK adalah periode emas bagi tumbuh kembang seorang anak. 1000 HPK ini terdiri dari 270 hari selama kehamilan dan 730 hari pada 2 tahun pertama kehidupan seorang anak," katanya saat menghadiri kegiatan Kampanye Perbaikan Gizi Pada 1000 HPK Bagi Petugas Kesehatan, Kader dan Sektor Terkait di Graha Widya Bhakti Puspiptek, Setu di Tengerang, Rabu, .

Ia mengatakan apa yang terjadi pada masa ini, termasuk nutrisi yang diterima oleh bayi saat dalam kandungan dan menerima ASI, memiliki dampak jangka panjang terhadap kehidupan saat usia dewasa.

Menurut Airin, Indonesia terus menyerukan dan mengupayakan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM). Seorang ibu hamil harus berjuang menjaga asupan nutrisinya agar pembentukan, pertumbuhan dan perkembangan janinnya optimal.

Idealnya, menurut dia, berat badan bayi saat dilahirkan adalah tidak kurang dari 2500 gram, dan panjang badan bayi tidak kurang dari 48 cm.

Inilah alasan mengapa setiap bayi yang baru saja lahir akan diukur berat dan panjang tubuhnya, dan dipantau terus menerus terutama pada periode emas pertumbuhannya, yaitu 0 sampai 2 tahun.

"Dalam kurun waktu 2 tahun ini, orang tua harus berupaya keras agar bayinya tidak memiliki tinggi badan yang stunting (pendek).Yang di khawatirkan adalah di dalam kandungan ada gangguan pertumbuhan, sehingga mempengaruhi perkembangan kognitif (intelegensia)," ujarnya.

Salah satu prioritas pembangunan kesehatan dalam rencana pembangunan jangka menengah nasional tahun 2015-2019 adalah perbaikan gizi, khususnya stunting (pendek/kerdil).

Karena hal ini merupakan prediksi rendahnya kualitas sumber daya manusia yang dampaknya menimbulkan risiko penurunan kemampuan produktif suatu bangsa. Hal ini yang melatarbelakangi sehingga upaya pencegahan dan penanggulangan stunting menjadi sangat penting.

Kejadian balita stunting (kerdil) merupakan masalah gizi utama yang dihadapi Indonesia. Berdasarkan data Pemantauan Status Gizi (PSG) selama tiga tahun terakhir, pendek memiliki prevalensi tertinggi dibandingkan dengan masalah gizi lainnya seperti gizi kurang, kurus, dan gemuk.

Masalah gizi anak yang berdampak pada stunting dan kekurangan gizi pada ibu hamil seringkali tidak disadari baik itu oleh individu, keluarga maupun masyarakat sebagai sebuah masalah yang harus dicegah dan diselesaikan.

Hal tersebut mengindikasikan bahwa kebanyakan keluarga tidak memiliki pengetahuan tentang gizi dan perilaku kesehatan yang tepat, khususnya tekait bagaimana memilih, mengolah dan menyajikan makanan yang baik bagi keluarga.

Hal ini mengindikasikan bahwa masyarakat memerlukan perhatian khusus dari tenaga medis dan ahli professional terkait untuk memberikan pengetahuan tentang pentingnya 1000 HPK.

"Melalui momen acara ini, saya mengajak semua pihak untuk bekerja sama dalam pelaksanaan pembangunan kesehatan yang sedang, sudah, dan akan kita lakukan untuk kesejahteraan masyarakat Kota Tangerang Selatan," katanya.

Pewarta: Achmad Irfan

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019