PT. Permodalan Nasional Madani (Persero) atau yang lebih dikenal dengan PNM melalui Unit Usaha Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) Cabang Teluknaga 2 Area Tangerang 1 Regional Tangerang, Senin (19/8) melatih sekitar 50 emak-emak di sekitar Kecamatan Teluknaga dan Kecamatan Pakuhaji Kabupaten Tangerang. Pelatihan kepada emak-emak yang merupakan nasabah perusahaan plat merah di bawah naungan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan bagaimana mengolah hasil laut menjadi makanan siap saji guna meningkatkan taraf hidup keluarga.

Wahyu Widi Nugraha, Region Manager PNM Mekaar Tangerang Raya mengatakan, diadakannya pelatihan memasak aneka olahan hasil laut yang diselenggarakan di Gedung Pemberdayaan Masyarakat Desa Kohod Kecamatan Pakuhaji dimaksudkan untuk memajukan ekonomi masyarakat kelas kecil di pedesaan. Kegiatan ini juga untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan dalam pengelolaan dan pengolahan aneka hasil laut.

"Ibu-ibu di sini rata-rata sudah akrab dengan berbagai macam hasil laut. Untuk itu harus dilengkapi dengan keahlian mengolah hasil laut menjadi aneka masakan saip santap untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga. Syukur-syukur, ibu-ibunya bisa menabung untuk membantu meningkatkan perekonomian keluarga mereka,” ujar pria yang akrab disapa Widi.

Lebih lanjut diungkapkan PNM Mekaar di Wilayah Tangerang sudah berjalan hampir 3 tahun dari 2017, untuk pelatihan di Kecamatan Pakuhaji ini merupakan pelatihan ke 2 dari program klasterisasi yang mencakup 3 kali pelatihan derngan materi berbeda. Sebelum, di berikan pelatihan, menurut Pria yang masih betah melajang itu kelompok-kelompok yang sudah berjalan untuk mencari dulu potensinya, “Kita tidak sembarangan melakukan pelatihan nantinya percuma kalau kita adakan pelatihan tapi tidak di tindak lanjuti oleh mereka," ujarnya

"Yang tadinya tidak bisa jadi bisa, kita sistemnya perkelompok, kenapa perkelompok agar ibunya bisa bertukar pendapat tentang usaha mereka, keunggulan PNM Mekaar sendiri adalah adanya pelatihan-pelatihan dan di Desa Kohod yang masuk wilayah Kecamatan Pakuhaji ini Rencana akan dilakukan sebanyak tiga kali," tambahnya.

Sementara itu, Najin Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Desa Kohod mengungkapkan agar masyarakat bisa memanfaatkan dengan baik dana yang diperoleh dari PNM berikut pelatihannya untuk meningkatkan perekonomian, ia juga menegaskan jangan sampai mengecewakan setelah diadakannya kegiatan pelatihan.
 
"Saya sangat setuju sekali, ini harus kita laksanakan untuk meningkatkan perekonomian, saya menghimbau jangan sampai mengecewakan yang telah membina kita, ini juga mendongkrak PADes, ini salah satunya mendidik masyarakat Desa Kohod dalam hal perekonomian, masalahnya disini tentang pengelolaan, SDMnya masih lemah saya ingin sekali meningkatkan perekonomian di Kohod," ungkapnya.

Ditempat yang sama, Muslim PIC Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU)  PNM Cabang Tangerang mengungkapkan bahwa yang membedakan antara PNM dengan Lembaga Keuangan lainnya adalah dengan adanya Pengembangan Kapasitas Usaha. Progrma ini diantaranya Pelatihan yang dilakukan kepada Kelompok Mekaar Desa Kohod. Program lain adalah Sinergy antara Nasabah Mekaar dengan UlaMM (Unit Layanan Modal Micro), yakni Unit Usaha dari PNM dengan Plafond pinjaman antara 50jt hingga 700jt. Polanya adalah kerjasama timbal balik saling menguntungkan yakni seperti yang terjadi di Wilayah Serang, nasabah UlaMM menampung hasil kerajinan Ibu-ibu Mekaar untuk dijual ke Pasar yang lebih luas atau sebaliknya Ibu-Ibu Mekaar menjadi pengecer atau reseller Nasabah UlaMM.    

Disamping itu masih kata Muslim, PKU dimaksudkan untuk menjaga loyalitas nasabah disamping sebagai sarana menambah nasabah baru melalui pola getok tular antar nasabah dengan yang belum menjadi nasabah. Lebih lanjut diungkapkan bahwa “Dengan pelatihan semacam ini diharapkan nasabah PNM bisa lebih mandiri lagi bisa mengembangkan usaha mereka untuk jadi lebih maju dan bisa memberikan yang terbaik untuk keluarga kita bisa membantu perekonomian keluarga," tutupnya.


 

Pewarta: Sambas

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019