Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menyebutkan sebanyak delapan unit perahu motor milik nelayan setempat yang karam akibat diterjang ombak besar yang melanda perairan laut daerah ini hingga bulan Agustus 2019, bertambah dibandingkan sebelumnya.

“Sebanyak lima perahu yang karam akibat diterjang ombak besar hingga bulan Juli 2019. Dalam beberapa hari ini sebanyak tiga perahu yang karam sehingga jumlah bertambah menjadi delapan perahu,” kata Kabid Perikanan Tangkap Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Mukomuko Nasyyardi dalam keterangannya di Mukomuko, Senin.

Ia mengatakan hal itu setelah menerima laporan ada satu unit perahu yang mengangkut sebanyak tiga orang masyarakat nelayan di Kecamatan Ipuh karam akibat diterjang ombak besar yang melanda perairan laut wilayah ini, Senin pagi sekitar pukul 10.00 WIB.

Ia mengatakan, sebanyak dua perahu milik masyarakat nelayan di Desa Pulau Makmur, Kecamatan Ipuh karam secara beruntun akibat diterjang ombak besar yang di perairan laut wilayah ini pada Sabtu (3/8) sekira pukul 07.00 WIB.

Berdasarkan identifikasinya sebanyak delapan unit perahu nelayan tersebut karam akibat diterjang ombak besar saat cuaca buruk seperti gelombang tinggi disertai angin kencang melanda perairan laut daerah ini.

Sedangkan jumlah masyarakat nelayan setempat yang terdampak dalam peristiwa ini sebanyak 16 orang yang tersebar di tiga wilayah, yakni di Kecamatan Ipuh, Kelurahan Koto Jaya dan Kelurahan Bandar Ratu.

Baca juga: Dua perahu motor nelayan Mukomuko, Bengkulu karam

Sedangkan prakiraan kerugian materi yang dialami oleh masyarakat nelayan yang menjadi korban perahu karam di wilayah ini mencapai puluhan juta rupiah akibat alat tangkap dan mesin mengalami rusak parah.

Untuk selanjutnya, ia mengatakan, pihaknya telah menyampaikan imbauan kepada nelayan setempat untuk mewaspadai gelombang tinggi dan angin kencang yang melanda perairan laut daerah ini.

“Saya meminta supaya nelayan meningkatkan kewaspadaan saat pergi melaut dengan cara menggunakan baju pelampung di saat gelombang tinggi dan angin selatan melanda perairan laut daerah ini,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia berharap, adanya bantuan dari pemerintah pusat untuk pengganti alat tangkap ikan dan mesin perahu rusak milik masyarakat nelayan yang menjadi korban perahu karam di daerah ini.***1***

Pewarta: Ferri Aryanto

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019