PT INTI (Persero) mengatakan dua nama yakni Taswin Nur dan Teddy Simanjuntak yang ikut terjaring dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK atas kasus dugaan suap Direktur Keuangan Angkasa Pura II bukan karyawan perusahaan INTI.

"Taswin Nur dan Teddy Simanjuntak bukan pejabat dan/atau karyawan INTI, baik berstatus pegawai tetap perusahaan, kontrak, atau tenaga alih daya," kata PjS Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan INTI, Gde Pandit Andika Wicaksono, dalam keterangannya di Jakarta, Senin.

Sebelumnya, dua nama tersebut sebelumnya ramai diberitakan di media massa adalah karyawan INTI.

Baca juga: KPK rilis data kepatuhan sampaikan LHKPN capim KPK

Meski demikian menurut Gde, terkait kasus INTI akan bersikap kooperatif dan menghormati proses penyidikan yang tengah dilakukan KPK.

INTI juga memegang azas praduga tak bersalah hingga perkembangan informasi selanjutnya dari aparat penegak hukum terkait.

Selanjutnya, perseroan tetap menjalankan operasional Perusahaan sebagaimana mestinya, dengan mengedepankan profesionalisme dan selalu berpedoman pada tata kelola perusahaan yang baik atau Good Corporate Governance (GCG).

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Rabu (1/8) dini hari, menangkap sekitar lima orang pejabat PT Angkasa Pura II melalui OTT.

Penangkapan diduga karena adanya transaksi dengan perusahaan BUMN lainnya yang saat ini sedang mengerjakan proyek dengan AP II.

Barang bukti sementara yang diamankan adalah uang dalam bentuk dolar Singapura yang setara sekitar Rp1 miliar.

Baca juga: Penahanan tiga tersangka suap perkara PN Balikpapan diperpanjang KPK

 

Pewarta: Royke Sinaga

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019