Operator transportasi publik, seperti PT Kereta Communter Indonesia, PT MRT Jakarta, diminta untuk memberikan kompensasi kepada penumpang atas gangguan perjalanan sebagai dampak pemadaman listrik yang terjadi sejak Minggu (4/8) siang.
"Sedianya diberikan kompensasi sehari dua hari gratis untuk penumpang dari pemadaman ini," kata Pengamat Transportasi Universitas Soegijapranata Djoko Setijowarno kepada Antara di Jakarta, Senin.
Ia mengakui cukup sulit bagi moda transportasi yang bertenaga listrik untuk membuat cadangan aliran listrik karena sangat bergantung dari PT PLN dan kebutuhannya sangat banyak, sehingga tidak bisa didukung oleh genset.
Salah satu cara yang bisa dilakukan para operator tersebut yakni menyiapkan prosedur evakuasi penumpang dalam keadaan darurat seperti ketika aliran listrik tiba-tiba mati.
Baca juga: Sebagian pemukiman di Tangerang masih padam, warga numpang di rumah saudara
"Walaupun listrik mati, setidaknya disiapkan cadangan listrik untuk lampu agar tetap menyala. Untuk di MRT, terutama di terowongan karena kemarin saya dengar penumpang bilang gelap," katanya.
Penumpang, lanjut dia, juga harus mengikuti prosedur, seperti lewat pintu depan karena pintu di MRT lainnya menutup otomatis.
"Penting juga bagi calon penumpang untuk mengantisipasi menaiki moda alternatif lain, seperti bus," katanya.
Terkait rencana dioperasikannya mobil listrik, Djoko menyarankan kepada pemerintah atau perusahaan pembuat mobil listrik setidaknya dibuat semacam baterai cadangan.
Dihubungi terpisah, Vice President Public Relations PT Kereta Api Indonesia Edy Kuswoyo memastikan seluruh calon penumpang yang terganggu perjalannya pada Minggu (4/8) kemarin mendapat kompensasi dikembalikan tiket 100 persen.
"Tiket dikembalikan penuh 100 persen untuk keberangkatan hari minggu ke semua tujuan," katanya.
Selain itu, ia memastikan bagi para pelanggan Kereta Rel Listrik (KRL) Jabodetabek juga akan diberlakukan pengembalian biaya tiket sebesar 100 persen dalam tujuh hari ke depan.
"KRL juga 100 persen sampai tujuh hari ke depan," ujarnya.
Namun, Corporate Secretary Division Head PT MRT Jakarta Muhamad Kamaludin mengatakan bahwa MRT masih memberlakukan tarif normal.
"Masih melayani penumpang sesuai jadwal dan tarif normal," ujarnya.
Baca juga: Dampak pemadaman listrik, sejumlah traffic light di Kota Tangerang belum aktif
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019
"Sedianya diberikan kompensasi sehari dua hari gratis untuk penumpang dari pemadaman ini," kata Pengamat Transportasi Universitas Soegijapranata Djoko Setijowarno kepada Antara di Jakarta, Senin.
Ia mengakui cukup sulit bagi moda transportasi yang bertenaga listrik untuk membuat cadangan aliran listrik karena sangat bergantung dari PT PLN dan kebutuhannya sangat banyak, sehingga tidak bisa didukung oleh genset.
Salah satu cara yang bisa dilakukan para operator tersebut yakni menyiapkan prosedur evakuasi penumpang dalam keadaan darurat seperti ketika aliran listrik tiba-tiba mati.
Baca juga: Sebagian pemukiman di Tangerang masih padam, warga numpang di rumah saudara
"Walaupun listrik mati, setidaknya disiapkan cadangan listrik untuk lampu agar tetap menyala. Untuk di MRT, terutama di terowongan karena kemarin saya dengar penumpang bilang gelap," katanya.
Penumpang, lanjut dia, juga harus mengikuti prosedur, seperti lewat pintu depan karena pintu di MRT lainnya menutup otomatis.
"Penting juga bagi calon penumpang untuk mengantisipasi menaiki moda alternatif lain, seperti bus," katanya.
Terkait rencana dioperasikannya mobil listrik, Djoko menyarankan kepada pemerintah atau perusahaan pembuat mobil listrik setidaknya dibuat semacam baterai cadangan.
Dihubungi terpisah, Vice President Public Relations PT Kereta Api Indonesia Edy Kuswoyo memastikan seluruh calon penumpang yang terganggu perjalannya pada Minggu (4/8) kemarin mendapat kompensasi dikembalikan tiket 100 persen.
"Tiket dikembalikan penuh 100 persen untuk keberangkatan hari minggu ke semua tujuan," katanya.
Selain itu, ia memastikan bagi para pelanggan Kereta Rel Listrik (KRL) Jabodetabek juga akan diberlakukan pengembalian biaya tiket sebesar 100 persen dalam tujuh hari ke depan.
"KRL juga 100 persen sampai tujuh hari ke depan," ujarnya.
Namun, Corporate Secretary Division Head PT MRT Jakarta Muhamad Kamaludin mengatakan bahwa MRT masih memberlakukan tarif normal.
"Masih melayani penumpang sesuai jadwal dan tarif normal," ujarnya.
Baca juga: Dampak pemadaman listrik, sejumlah traffic light di Kota Tangerang belum aktif
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019