Guna mempermudah pelayanan kepada sejumlah agen kapal pelayaran pengguna jasa pelabuhan, Kepala Kantor Kesyahbandaran Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Banten Herwanto mengaku akan segera menerapkan HAPI PAPE ( Harmonisasi pemanfaatan Innaportnet pelayanan pelabuhan) innapornet di seluruh terminal untuk kepentingan sendiri (TUKS). 

Diketahui Innaportnet yang sudah diberlakukan di wilayah Banten sejak 2017 lalu, baru bisa dilaksanakan di dua pelabuhan umum, yakni pelabuhan Pelindo II dan Pelabuhan Krakatau Bandar Samudera, sedangkan pada terminal untuk kepentingan sendiri (TUKS) yang jumlahnya cukup banyak mencapai 57 TUKS, belum satu pun menerapkan layanan Innaportnet. Innaportnet sendiri merupakan platform semua intansi di pelabuhan yang terintegrasi dalam satu sistem, yang bisa  memudahkan perizinan proses keluar masuknya kapal di pelabuhan.

"Sejauh ini untuk Banten, innaportnet baru diterapkan di dua pelabuhan umum, sementara untuk TUKS yang berjumlah 57  se-Banten, belum ada satu  pun yang menarapkan Innaportnet. Oleh karena itu, kami akan mulai mensosialisasikan innapornet dengan program harmonisasi pemanfaatan Innaportnet  pelayanan pelabuhan (Hapi pape)," Terang  Herwanto, Jumat.

Pihak KSOP Kelas I Banten,  penerapan innaportnet dinilai sangat penting diterapkan di pelabuhan di era digitalisasi, supaya pelayanan perizinan aktivitas kapal dipelabuhan dapat lebih cepat dan efisien. 

Baca juga: Polres Cilegon laksanakan K2YD, razia minuman keras

Tak hanya itu, sistem ini juga diakui penting untuk menjaga keselamatan kapal, mengingat dengan penerapan platform ini seluruh aktivitas lalu lintas kapal di pelabuhan dapat terpantau dengan satu sistem.

"Dengan menggunakan innaportnet, perusahaan kapal tidak perlu mendatangi kantor pelayanan satu persatu untuk mengurus perzinan. Oleh karena itu, dengan menerapkan ini membuat proses pelayanan lebih cepat,  dan murah, serta transparan sehingga tidak melakukan kontak person lagi dengan petigas layanan," katanya.

Sementara itu untuk pelaksanaan program Hapi Pape tersebut, pihak KSOP juga tengah menjalankan beberapa tahapan, yakni dengan inventarisir sistem dan uji coba, melakukan  launching, dan terahir melaksanakan penerapan Innaportnet di seluruh TUKS di Banten. Pihaknya berharap dengan penerapan Hapi Pape tersebut semua merasakan manfaatnya. 

"Kami berharap dengan dengan diterapkannya Innaportnet ini, yang pertama kinerja KSOP Kelas I Banten ini dapat lebih optimal sehingga integritasnya dapat dipercaya oleh para pengguna jasa, kedua TUKS dapat merasakan manfaatnya yaItu pelayanan yang cepat, murah, mudah, dan transparan, kemudian instansi lain bisa menggunakan data yang ada di kita, terutama data pergerakan kapal yang ada di Banten," katanya.

Adapun yang menjadi kendala pelaksanaan penerapan Innaportnet ini, terjadi lantaran penerapan innaportnet dinilai bukan hal mudah, mengingat sistem digitalisasi ini membutuhkan alat yang tidak murah.

"Selama ini di Indonesia memang belum pernah TUKS yang menerapkan innaportnet ini, mungkin karena sistem yang mahal. Padahal, dengan penerapan TUKS ini ada satu keuntungan besar, yakni pelayanan menjadi lebih murah," ujarnya.

Baca juga: Polres Cilegon amankan enam pelaku residivis curat

Pewarta: Susmiyatun Hayati

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019