Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menggelar kampanye pengendalian sampah plastik dengan menyiapkan konten kampanye untuk anak-anak, termasuk anak usia dini.
"Tahun ini kita membuat lomba vlog dan lomba fotografi selain membuat konten kampanye untuk anak kecil, anak-anak Paud dan anak kelas 3 SD ke bawah," kata Direktur Pengelolaan Sampah, Direktorat Jenderal Pengelolaan Limbah, Sampah, dan Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3) Kementerian LHK Dr Novrizal Tahar usai mengisi acara "Kampanye Kendalikan Sampah Plastik" di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, Jumat.
Novrizal mengatakan salah satu dari lima besar persoalan sampah adalah persoalan perilaku. Berdasarkan survei BPS, indeks ketidakpedulian masyarakat terhadap persoalan sampah tercatat sebesar 0,72.
Angka itu menunjukkan bahwa 72 persen orang Indonesia tidak peduli dengan lingkungan, khususnya persoalan sampah, kata dia.
Baca juga: Gubernur: Progres fisik proyek strategis nasional di Banten capai 60 persen
Baca juga: Sebagian besar perusahaan di Banten belum masuk forum CSR
Karena itu, Kementerian LHK menganggap perlu untuk melakukan pendekatan dari perubahan perilaku masyarakat, salah satunya dengan edukasi tentang pentingnya menjaga lingkungan sejak kecil.
"Persoalan sampah harus diatasi dengan mengubah perilaku gaya hidup seseorang dari sejak kecil," kata dia.
Namun demikian, dia melihat konten untuk anak-anak yang terkait dengan pengelolaan sampah masih relatif sedikit.
Oleh karena itu, dalam kampanye tersebut Kementerian LHK mencoba mendekati anak-anak dengan menyiapkan konten berupa film animasi guna memberi kesadaran kepada anak-anak tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sekitar.
Dia berharap kampanye tersebut minimal bisa mengubah gaya hidup masyarakat dengan mulai mengurangi penggunaan plastik.
Baca juga: Polda Banten berhasil ungkap 12 kasus mafia tanah
Baca juga: Kapolda Banten ungkap keberhasilan tangkap pencuri emas di Malaysia
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019
"Tahun ini kita membuat lomba vlog dan lomba fotografi selain membuat konten kampanye untuk anak kecil, anak-anak Paud dan anak kelas 3 SD ke bawah," kata Direktur Pengelolaan Sampah, Direktorat Jenderal Pengelolaan Limbah, Sampah, dan Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3) Kementerian LHK Dr Novrizal Tahar usai mengisi acara "Kampanye Kendalikan Sampah Plastik" di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, Jumat.
Novrizal mengatakan salah satu dari lima besar persoalan sampah adalah persoalan perilaku. Berdasarkan survei BPS, indeks ketidakpedulian masyarakat terhadap persoalan sampah tercatat sebesar 0,72.
Angka itu menunjukkan bahwa 72 persen orang Indonesia tidak peduli dengan lingkungan, khususnya persoalan sampah, kata dia.
Baca juga: Gubernur: Progres fisik proyek strategis nasional di Banten capai 60 persen
Baca juga: Sebagian besar perusahaan di Banten belum masuk forum CSR
Karena itu, Kementerian LHK menganggap perlu untuk melakukan pendekatan dari perubahan perilaku masyarakat, salah satunya dengan edukasi tentang pentingnya menjaga lingkungan sejak kecil.
"Persoalan sampah harus diatasi dengan mengubah perilaku gaya hidup seseorang dari sejak kecil," kata dia.
Namun demikian, dia melihat konten untuk anak-anak yang terkait dengan pengelolaan sampah masih relatif sedikit.
Oleh karena itu, dalam kampanye tersebut Kementerian LHK mencoba mendekati anak-anak dengan menyiapkan konten berupa film animasi guna memberi kesadaran kepada anak-anak tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sekitar.
Dia berharap kampanye tersebut minimal bisa mengubah gaya hidup masyarakat dengan mulai mengurangi penggunaan plastik.
Baca juga: Polda Banten berhasil ungkap 12 kasus mafia tanah
Baca juga: Kapolda Banten ungkap keberhasilan tangkap pencuri emas di Malaysia
Editor : Sambas
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019