Pemerintah Kabupaten Lebak, Provinsi Banten menargetkan swasembada ikan air tawar tahun 2021, karena potensi pengairan begitu luas juga pangsa pasar cukup prospektif untuk meningkatkan ekonomi masyarakat di daerah itu.

"Kita bekerja keras dengan mengoptimalkan pembinaan kelompok pembudidaya ikan air tawar juga penyaluran bantuan benih ikan," kata Kepala Seksi Pengembangan Kawasan Budidaya Ikan Dinas Perikanan Kabupaten Lebak Rhama Adie Permana di Lebak, Rabu.

Pemerintah daerah setiap tahun mengalokasikan anggaran untuk pembinaan kelompok pembudidaya agar memiliki sumber daya manusia (SDM) pengembangan ikan tawar.

Selain itu juga penyaluran bantuan benih ikan tawar kepada kelompok pembudidaya serta memperbaiki fasilitas Balai Benih Ikan (BBI).

Selama ini, kebutuhan ikan tawar untuk konsumsi masyarakat Kabupaten Lebak masih dipasok dari luar daerah. Kebanyakan daerah pemasok ikan tawar dari Cianjur, Sukabumi dan Bogor, Jawa Barat.

"Sebab, produksi ikan tawar di Lebak masih relatif terbatas. Dengan demikian, pihaknya optimistis dua tahun ke depan mampu berswasembada ikan air tawar," ujarnya.

Baca juga: Situ Cijoro Rangkasbitung alami kekeringan, akibat kemarau

Menurut dia, saat ini, jumlah Rumah Tangga Perikanan (RTP) tercatat 4.210 orang terdiri dari kelompok aktif sebanyak 2.936 orang dan 1.274 orang tidak aktif.

Kelompok RTP yang aktif mampu memproduksi ikan tawar di antaranya untuk ikan emas sebanyak 1.295,57 ton, ikan lele 1.416,25 ton, ikan nila 477,75 ton dan ikan gurame 308,85 ton.

Namun, produksi ikan lele sudah dinyatakan mampu memenuhi kebutuhan pasar lokal. Sedangkan, pengembangan ikan tawar melalui kolam seluas 650,10 hektare, keramba 940 unit, tambak 37,90 hektare dan jaring apung 39 unit.

Potensi pengembangan ikan tawar melalui kolam cukup berpeluang lumbung ikan tawar, karena memiliki luas 10.000 hektare.

"Kami akan memfokuskan pengembangan budidaya ikan melalui kolam karena didukung pengairan," katanya menjelaskan.

Ia mengatakan, pengembangan budidaya ikan tawar yang sudah mampu memproduksi di Kecamatan Sobang, Cibeber, Cipanas, Maja, Warunggunung dan Muncang.

Pemerintah daerah juga mengembangkan peternakan ikan tawar dengan membuat percontohan kepada kelompok pembudidaya dengan mendapat bantuan benih hingga pembesaran.

Baca juga: MUI Lebak ajak masyarakat bangun Indonesia supaya maju

Selain itu juga memberikan pelatihan memproduksi pakan sendiri dengan menggunakan bahan baku margot dari binatang lalat.

Pelatihan produksi pakan guna mengurangi biaya produksi pembudidaya ikan tawar. Pihaknya juga membangun sarana dan fasilitas Balai Benih Ikan (BBI) yang tersebar di Kecamatan Cipanas, Kalanganyar dan Wanasalam.

"Kami bekerja keras untuk meningkatkan produksi ikan tawar guna mewujudkan swasembada ikan," katanya.

Sementara itu, Suminta, pembudidaya ikan warga Kecamatan Cibeber Kabupaten Lebak mengaku bahwa dirinya kini sudah mampu menjual benih ikan emas dari pembinaan pemerintah daerah tahun 2018.

Harga benih ikan emas lokal bervariasi antara Rp500 sampai Rp800/benih.

"Kita bisa menjual antara 6.000 sampai 10.000 benih/triwulan hasil pembenihan ikan lokal," katanya.

Baca juga: Kepala BPBD Lebak: Sutopo aset bangsa

Baca juga: MUI Lebak haramkan keluarga mampu terima bansos

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019