Jaksa Agung HM Prasetyo menyiapkan jaksa-jaksa terbaik untuk mengikuti seleksi calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2019-2023.
"Kejaksaan nanti diharapkan melengkapi komisioner KPK yang baru nanti. Itu perlu karena biar bagaimanapun ditambah unsurnya, terutama dari para praktisi hukum," ujar Prasetyo di Komplek Kejaksaan Agung RI, Jakarta, Rabu.
Selain diberi kepercayaan dalam menyodorkan nama oleh panitia seleksi, Jaksa Agung mengakui hal itu merupakan beban sehingga ia berjanji mencari figur-figur yang terbaik.
Terkait nama-nama yang akan didorong mendaftar sebagai capim KPK, Prasetyo enggan menyebutkannya. Ia hanya menuturkan akan menyiapkan sebanyak-banyaknya agar pansel memiliki keleluasaan dalam memilih kandidat.
"Pelan-pelanlah, nanti. Bu Yenti (ketua pansel) pun sudah punya, mengantongi nama-nama juga. Ini rupanya diam-diam beliau sudah mulai melakukan sounding juga," kata dia.
Terkait jemput bola jaksa dan polisi yang dilakukan pansel, dalam kesempatan sama, Ketua Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK periode 2019-2023 Yenti Ganarsih menilai adanya polisi dan jaksa sebagai pimpinan akan menjalankan fungsi koordinasi dan supervisi.
"Jadi itu memang kami harus mencari figur-figur yang bisa menjembatani, bisa bekerja, berkolaborasi, tidak subordinat, tidak seperti itu, tetapi bisa menjaga keseimbangan dan keselarasan," tutur Yenti.
Untuk itu, pihaknya berharap pihak-pihak yang mendaftar di antaranya terdapat jaksa dan polisi.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019
"Kejaksaan nanti diharapkan melengkapi komisioner KPK yang baru nanti. Itu perlu karena biar bagaimanapun ditambah unsurnya, terutama dari para praktisi hukum," ujar Prasetyo di Komplek Kejaksaan Agung RI, Jakarta, Rabu.
Selain diberi kepercayaan dalam menyodorkan nama oleh panitia seleksi, Jaksa Agung mengakui hal itu merupakan beban sehingga ia berjanji mencari figur-figur yang terbaik.
Terkait nama-nama yang akan didorong mendaftar sebagai capim KPK, Prasetyo enggan menyebutkannya. Ia hanya menuturkan akan menyiapkan sebanyak-banyaknya agar pansel memiliki keleluasaan dalam memilih kandidat.
"Pelan-pelanlah, nanti. Bu Yenti (ketua pansel) pun sudah punya, mengantongi nama-nama juga. Ini rupanya diam-diam beliau sudah mulai melakukan sounding juga," kata dia.
Terkait jemput bola jaksa dan polisi yang dilakukan pansel, dalam kesempatan sama, Ketua Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK periode 2019-2023 Yenti Ganarsih menilai adanya polisi dan jaksa sebagai pimpinan akan menjalankan fungsi koordinasi dan supervisi.
"Jadi itu memang kami harus mencari figur-figur yang bisa menjembatani, bisa bekerja, berkolaborasi, tidak subordinat, tidak seperti itu, tetapi bisa menjaga keseimbangan dan keselarasan," tutur Yenti.
Untuk itu, pihaknya berharap pihak-pihak yang mendaftar di antaranya terdapat jaksa dan polisi.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019