Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi akan mengkaji ide Presiden Joko Widodo dalam mendatangkan maskapai asing untuk bersaing di Indonesia terkait harga tiket pesawat yang tak kunjung turun.

Menhub saat melepas pemberangkatan Bus Mudik Gratis Angkutan Lebaran 2019 di Kawasan Monas, Jakarta, Jumat, mengatakan ide tersebut bisa dilaksanakan asalkan tidak melanggar azas cabotage.

“Ya, ide Pak Presiden bagus sekali, kita akan mempelajari. Insya Allah itu bisa dilaksanakan tentunya memperhatikan asas cabotage,” katanya.

Azas cabotage adalah kepemilikan saham tidak lebih dari perusahaan nasional, yakni 49 persen asing, 51 persen dalam negeri.

“Perusahaan asing itu harus memiliki perusahaan di sini di mana dimiliki oleh Indonesia 51 persen, juga terus mengikuti syarat-syarat lain,” katanya.

Menhub mengatakan kebijakan tersebut tidak perlu mengganti undang-undang yang ada dan berlaku.

“Enggak perlu diganti, yang lain ikut saja. Saya pikir ide yang bagus dari Presiden Jokowi,” katanya.

Pernyataan tersebut menyusul pernyataan Presiden Jokowi yang akan mengundang maskapai-maskapai baru untuk membuka rute domestik.

Tujuannya, konsumen nantinya bisa memiliki lebih banyak pilihan.

Selain itu, menurut Presiden, maskapai juga semakin efisien, sehingga berdampak terhadap harga tiket pesawat yang semakin terjangkau.

"Kita akan perbanyak kompetisi ini, sehingga mereka (maskapai) akan semakin efisien," tambahnya.

Maskapai asing bisa mendirikan perusahaan (perseroan terbatas) dan membuka rute-rute domestik.

Saat ini, maskapai asing yang telah membuka rute penerbangan domestik adalah Indonesia AirAsia di mana 49,25 persen sahamnya dimiliki oleh AirAsia Investment Ltd.

 

Pewarta: Juwita Trisna Rahayu

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019