Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Daniel Johan menyatakan pihaknya mengapresiasi kontribusi yang dilakukan Bulog dalam rangka memenuhi ketersediaan dan harga pangan jelang Lebaran 2019.
"Kami sangat apresiasi kepada Pemerintah, khususnya Bulog, karena semuanya berjalan dengan baik. Bahkan kasus harga bawang putih yang sempat melonjak Rp100.000 lebih kini sudah stabil menjadi harga Rp 20.000-an," kata Daniel Johan dalam rilis yang diterima di Jakarta, Kamis.
Namun, menurut dia, diharapkan kejadian melambungnya harga bawang putih seperti kemarin tidak terulang kembali pada masa mendatang.
Untuk itu, ujar politisi PKB itu, perlu direncanakan dengan baik dan berbasis data terhadap kebutuhan dan keseimbangan pangan nasional secara keseluruhan.
Daniel berpendapat bahwa nantinya jika Bulog sudah menjadi Badan Pangan Nasional, maka sudah tidak lagi diperlukan Satgas Pangan.
"Artinya untuk wewenangnya Bulog kita tingkatkan dan itu termasuk dalam amanat Undang-Undang. Bulog tidak diburu selalu mencari untung, tapi sudah menjadi tugas obligasi sepenuhnya dan memastikan stabilitas harga baik untuk konsumen dan petani," ucap Daniel.
Sementara itu, Direktur Pengadaan Perum Bulog Bachtiar Utomo mengatakan ketersedian stok beras dari Bulog lebih dari 2,2 juta ton dan sudah tersebar ke seluruh divisi regional (divre) Bulog di Indonesia.
"Ketersedian beras sudah tidak ada lagi persoalan. Terkait minyak dan gula kami sudah bantu menstabilkan. Harga gula pun kami jual dari Bulog di rumah pangan hanya sekitar Rp12.000 per kilogram saja dan minyak kita jual dengan harga Rp11.000 per kilogram,” jelas Bachtiar Utomo.
Guna menahan harga pangan, Bulog bersama-sama Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan Kementerian Pertanian (Kementan) serta Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) sudah bekerja sama melakukan monitoring di pasar-pasar.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019
"Kami sangat apresiasi kepada Pemerintah, khususnya Bulog, karena semuanya berjalan dengan baik. Bahkan kasus harga bawang putih yang sempat melonjak Rp100.000 lebih kini sudah stabil menjadi harga Rp 20.000-an," kata Daniel Johan dalam rilis yang diterima di Jakarta, Kamis.
Namun, menurut dia, diharapkan kejadian melambungnya harga bawang putih seperti kemarin tidak terulang kembali pada masa mendatang.
Untuk itu, ujar politisi PKB itu, perlu direncanakan dengan baik dan berbasis data terhadap kebutuhan dan keseimbangan pangan nasional secara keseluruhan.
Daniel berpendapat bahwa nantinya jika Bulog sudah menjadi Badan Pangan Nasional, maka sudah tidak lagi diperlukan Satgas Pangan.
"Artinya untuk wewenangnya Bulog kita tingkatkan dan itu termasuk dalam amanat Undang-Undang. Bulog tidak diburu selalu mencari untung, tapi sudah menjadi tugas obligasi sepenuhnya dan memastikan stabilitas harga baik untuk konsumen dan petani," ucap Daniel.
Sementara itu, Direktur Pengadaan Perum Bulog Bachtiar Utomo mengatakan ketersedian stok beras dari Bulog lebih dari 2,2 juta ton dan sudah tersebar ke seluruh divisi regional (divre) Bulog di Indonesia.
"Ketersedian beras sudah tidak ada lagi persoalan. Terkait minyak dan gula kami sudah bantu menstabilkan. Harga gula pun kami jual dari Bulog di rumah pangan hanya sekitar Rp12.000 per kilogram saja dan minyak kita jual dengan harga Rp11.000 per kilogram,” jelas Bachtiar Utomo.
Guna menahan harga pangan, Bulog bersama-sama Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan Kementerian Pertanian (Kementan) serta Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) sudah bekerja sama melakukan monitoring di pasar-pasar.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019