Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak mewaspadai lokasi pergerakan tanah di Desa Sudamanik yang menimbulkan longsoran dahsyat sehubungan curah hujan di daerah itu cenderung meningkat.

"Kami mengimbau warga yang terdampak pergerakan tanah agar tinggal ditenda pengungsian," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Kaprawi di Lebak, Banten, Senin.

Masyarakat korban pergerakan tanah kini ditampung di dua tenda pengungsian dan sebagian lainya tinggal di rumah kerabat di lokasi zona aman dari bencana.

Bencana pergerakan tanah tersebut mengakibatkan sebanyak 495 jiwa dari 200 KK juga 118 rumah dan tempat ibadah Desa Sudamanik, Kecamatan Cimarga, mengalami kerusakan dan 46 rumah rusak berat hingga roboh dan rata dengan tanah.

"Semua warga korban pergerakan tanah tetap meningkatkan kewaspadaan jika curah hujan tinggi, karena masih berpotensi longsoran tanah," katanya menjelaskan.

Menurut dia, berdasarkan hasil penelitian dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) bahwa lokasi pergerakan tanah di Desa Sudamanik sangat berpeluang terjadi jika curah hujan kapasitas tinggi juga terus menerus.

Karena itu, BPBD mengoptimalkan pengawasan dan pemantauan sebelum pemerintah daerah merelokasikan ke lokasi yang lebih aman. Untuk sementara itu, kata dia, BPBD mendirikan dua tenda pengungsian yang menampung puluhan orang.

Pendirian tenda pengungsian itu bagian untuk mengurangi risiko kebencanaan agar tidak menimbulkan korban jiwa. "Kami menjamin kebutuhan logistik terpenuhi agar warga yang tinggal di pengungsian tidak terjadi kerawanan pangan," katanya. (*)

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019