Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus mendukung percepatan pembangunan infrastruktur di Provinsi Kalimantan Timur untuk mendorong pemerataan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat.

"Pembangunan infrastruktur tidak hanya untuk mendorong perkembangan ekonomi di kawasan perkotaan dan kawasan maju lainnya, tetapi juga infrastruktur di kawasan yang sedang berkembang dan perbatasan untuk mengurangi disparitas sosial, ekonomi dan wilayah," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.

Di Kota Balikpapan, Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air telah menyelesaikan pembangunan Bendungan Teritip. Bendungan yang dikerjakan mulai tahun 2014 hingga 2016 tersebut memiliki manfaat untuk menambah pasokan air bersih bagi masyarakat Kota Balikpapan sebesar 250 liter/detik.

Bendungan Teritip memiliki luas genangan 94,80 hektare dengan kapasitas 2,43 juta meter kubik dengan urugan tanah setinggi 10,5 meter dan panjang 650 meter serta bangunan pelimpah sepanjang 20 meter. Biaya pembangunan bendungan ini mencapai Rp261,55 miliar, dengan kontraktor PT Waskita Karya.

Untuk distribusi ke rumah-rumah penduduk, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dan Pemerintah Kota Balikpapan bekerjasama dalam menyelenggarakan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Teritip. Pada tahap I akan dibangun Instalasi Pengolahan Air (IPA) berkapasitas 200 liter/detik di Kecamatan Balikpapan Timur.

Di Kabupaten Kutai Kertanegara, Kementerian PUPR juga tengah menyelesaikan pembangunan Bendungan Marangkayu berkapasitas 12,4 juta meter kubik. Bendungan ini dimanfaatkan untuk mengaliri lahan irigasi seluas 4.500 Ha, sumber air baku 450 liter/detik, tenaga listrik sebesar 1,4 MW.

Biaya konstruksinya berasal dari APBN Rp63,04 miliar yang digunakan untuk pekerjaan spillway dan APBD sebesar Rp288,57 miliar untuk pekerjaan tubuh bendungan.

Untuk mendukung konektivitas antar wilayah, Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Bina Marga bersama Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Jasa Marga Balikpapan Samarinda tengah menyelesaikan pembangunan jalan tol Balikpapan – Samarinda sepanjang 99,35 kilometer melalui skema Kerjasama Pemerintah Badan Usaha (KPBU) dengan biaya investasi sebesar Rp9,97 triliun dan biaya konstruksi Rp6,54 triliun.

Sebagaimana diwartakan, Provinsi Kalimantan Timur pada triwulan I 2019 mencatat pertumbuhan sebesar 5,36 persen, lebih tinggi ketimbang triwulan yang sama tahun 2018 (year on year/ y-on-y) yang hanya tumbuh 1,77 persen.

"Secara tahunan (y-on-y) pertumbuhan triwulan I-2019 didorong pertumbuhan pada hampir seluruh lapangan usaha, dibandingkan triwulan I-2018, kecuali lapangan usaha industri pengolahan dan jasa perusahaan," kata Kepala BPS Kaltim, Atqo Mardiyanto di Samarinda, Senin (6/5).

Pada triwulan I 2019, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha konstruksi yang tumbuh 16,14 persen, diikuti lapangan usaha jasa lainnya yang tumbuh 9,20 persen, lapangan usaha pengadaan listrik dan gas sebesar 8,37 persen.

Sedangkan lapangan usaha industri pengolahan masih mengalami kontraksi hingga minus 1,84 persen, kemudian lapangan usaha jasa perusahaan juga berkontraksi 1,12 persen.

Pewarta: M Razi Rahman

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019