Legislator Kalimantan Tengah Duwel Rawing menilai sumber daya manusia di daerah ini menjadi permasalahan penting yang harus diperhatikan pemerintah, agar tidak tersisih apabila ibu kota pemerintahan Republik Indonesia benar-benar dipindah ke provinsi ini.

Sampai sekarang fokus pemerintah daerah yang ada di Kalteng lebih cenderung ke infrastruktur dibandingkan peningkatan SDM, kata Duwel di Palangka Raya, Rabu.

"Kalau ibu kota Pemerintahan dipindah ke Kalteng, persaingan SDM akan sangat tinggi. Jika SDM di Kalteng tidak benar-benar dipersiapkan, rawan tersisih," ucapnya.

Anggota Komisi C DPRD Kalteng yang salah satu tugasnya di bidang pendidikan itu pun menyarankan pemerintah daerah, agar menyiapkan program peningkatan SDM dan dilaksanakan secara serius serta konsisten.

Duwel mengakui, meningkatkan SDM yang berkualitas dan handal bukan perkara mudah. Namun, apabila program disusun dengan baik dan dikerjakan secara serius, maka akan memberikan dampak luar biasa.

"Jadi, masyarakat di Kalteng benar-benar siap dan mampu bersaing sekalipun ibu kota pemerintahan RI di pindah ke sini. Itulah kenapa kami menyarankan peningkatan SDM wajib jadi prioritas utama pemerintah daerah," kata dia.

Bupati Katingan periode 2003-2013 itu pun mengingatkan, perpindahan ibu kota pemerintahan RI harus berdampak positif terhadap kesejahteraan penduduk di Kalteng. Dan, pemerintah daerah harus bisa memastikan penduduk Kalteng tidak hanya menjadi penonton.

"Jangan sampai perpindahan ibu kota RI tersebut membuat penduduk Kalteng tersisih. Dan, jangan sampai hanya bekerja sebagai buruh. Harus bisa dan mampu bersaing memiliki jabatan di pemerintahan maupun swasta," kata Duwel.

Perpindahan ibu kota pemerintahan RI ke Kalteng semakin menguat usai hadirnya Presiden Joko Widodo ke provinsi nomor dua terluas di Indonesia itu. Presiden Jokowi bahkan menggunakan helikopter untuk melihat lahan yang dipersiapkan pemda sebagai lokasi ibu kota pemerintahan RI.


 

Pewarta: Kasriadi/Jaya W Manurung

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019